Gerhana Bulan Total
Ada Supermoon, Blood Moon, Blue Moon, dan Micromoon, Ini Penjelasan Astonom Boscha
Setelah mengalami gerhana, kapan bulan benar-benar akan kembali purnama dan memancarkan sinarnya yang terang?
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Setelah mengalami gerhana, kapan bulan benar-benar akan kembali purnama dan memancarkan sinarnya yang terang?
Astronom Boscha, Muhamad Irfan menjelaskan, pada pukul 22.11 WIB, bulan meninggalkan umbra bumi menuju bagian penumbra.
"Saat itu, bulan akan kembali terlihat sebagai purnama yang redup karena pengaruh bayangan penumbra bumi. Baru pada pukul 23.08 wib, bulan tidak lagi berada di dalam bayangan bumi dan gerhana bulan benar-benar berakhir. Bulan akan kembali tampak sebagai purnama yang terang," katanya, kepada Tribun Jabar, Senin (29/1/2018).
Bulan purnama ini dikenal dengan istilah blue moon.
Istilah blue moon digunakan untuk menyebut bulan purnama kedua yang terjadi pada bulan yang sama.
Istilah blood moon berasal dari penampakan bulan yang kemerahan saat puncak gerhana.
Untuk mengetahui lamanya fase bulan dari satu purnama ke purnama berikutnya adalah 29,53 hari.
Kemudian, istilah supermoon adalah penampakan bulan purnama yang sedikit lebih besar hingga 14 persen dan lebih terang hingga 30 persen dari biasanya.
Hal ini karena orbit bulan yang berupa elips, sehingga jarak bumi-bulan tidak selalu sama. Jarak terjauh bulan dari bumi adalah 406.700 kilometer, sedangkan jarak terdekatnya adalah 356.400 kilometer.
Live Streaming Gerhana Bulan Total, Gerakan Menit ke Menit di 20 Kota Indonesia |
![]() |
---|
Penjelasan Lengkap BMKG Soal Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018 |
![]() |
---|
Gerhana Bulan Total pada 28 Juli Nanti Dijuluki 'Micro Blood Moon', Ini Alasannya |
![]() |
---|
Tata Cara Sholat Gerhana Bulan Blood Moon Sesuai Sunah, Mulai dari Niat Hingga Salam |
![]() |
---|
Peserta Even Observasi Gerhana Bulan Total di Sabuga ITB Membludak, Ternyata Ini Tujuannya |
![]() |
---|