Belalang Setan Bikin Pusing Warga Gunungkidul, Petugas Ambil Pakai Sarung Tangan Agar tak Kena Racun

Bambang mengatakan, pengendalian mekanis dilakukan dengan cara mengambil belalang secara langsung satu per satu.

Editor: Ravianto
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Petugas dari UPTD BPTP Dinas Pertanian DIY tengah mengambil serangga belalang setan yang ada di lahan pertanian di Desa Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul, Jumat (26/1/2018). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJABAR.CO.ID, GUNUNGKIDUL - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul bersama Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DIY melakukan pembasmian belalang setan beracun yang menyerang warga dan lahan pertanian milik warga di Kabupaten Gunungkidul, Jumat (26/1/2018).

Belasan petugas berseragam lengkap dengan tudung kepala dan pelindung tubuh melakukan pembasmian serangga belalang yang bernama ilmiah aularches miliaris tersebut, di lahan pertanian Desa Karangrejek, Wonosari, Gunungkidul.

Mereka melakukan pembasmian secara mekanis dengan melakukan belangga tersebut satu per satu.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, pembasmian secara mekanis dilakukan untuk mengendalikan populasi hama serangga yang semakin bertambah banyak tersebut.

Baca: Uangkap Fakta Keracunan Kerang Hijau, Dinkes Kabupaten Cirebon Segera Uji Laboraturium

Baca: Cerita Bejatnya Suami yang Tega Jual Istri, Tidur di Hotel yang Sama dengan yang Booking Sang Istri

"Kami lakukan pengendalian secara mekanis atau dengan penangkapan langsung satu persatu. Upaya ini lebih efektif mengurangi populasi hewan yang memiliki racun ini," ujar Bambang, Jumat (26/1/2018).

Bambang mengatakan, pengendalian mekanis dilakukan dengan cara mengambil belalang secara langsung satu per satu.

Petugas pun harus menggunakan sarung tangan agar tidak terkena busa serangga yang mengandung racun.

Upaya pembasmian dilakukan dengan cara mengambil semua serangga jantan dan khususnya betina agar tidak berkembang biak di kemudian hari.

"Kami mengambil semua serangga, terutama yang betina agar tak sampai berkembang biak di sini, dan malah semakin bertambah banyak," ujar Bambang.

Sejumlah belalang bertengger di tanaman jagung di kawasan pertanian Dusun Karangduwet, Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidull DI Yogyakarta, Rabu (24/1/2018). Belalang yang belum diketahui jenisnya tersebut menurut warga setempat telah membuat rusak tanaman jagung dan mengeluarkan racun.
Sejumlah belalang bertengger di tanaman jagung di kawasan pertanian Dusun Karangduwet, Karangrejek, Kecamatan Wonosari, Gunung Kidull DI Yogyakarta, Rabu (24/1/2018). Belalang yang belum diketahui jenisnya tersebut menurut warga setempat telah membuat rusak tanaman jagung dan mengeluarkan racun. (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

Usai melakukan kegiatan tersebut, petugas gabungan pun mengumpulkan seluruh belalang hasil buruan kemudian dilakukan pembasmian untuk mengurangi jumlah populasi belalang yang semakin bertambah.

Sementara itu, Kepala Desa Karangrejek, Marjono menuturkan, di daerahnya sudah terjadi beberapa kali serangan hama tanaman jenis belalang setan tersebut.

Namun baru kali ini jumlahnya mencapai ribuan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved