Persib Bandung
Pengakuan Kim Kurniawan, Kisah Sedih dan Haru Gelandang Persib yang Mengejutkan
Kim merasa canggung, bahkan minder karena harus berhadapan dengan lawan main yang berpostur lebih tinggi.
Penulis: Widia Lestari | Editor: Widia Lestari
Ia bertekad mencapai mimpinya menjadi pemain Timnas Jerman. Sayangnya, keinginannya tak kesampaian.
Hal ini disebabkan Kim megalami cedera parah sehingga membutuhkan waktu lama untuk penyembuhan.

Pada akhirnya, peluangnya menjadi pemain Timnas Jerman pun berakhir.
Hal ini pernah disampaikan Kim pada akun media sosialnya.
"Sepakbola adalah hidupku, sejak kecil tidak ada hal lain di hidupku.
Semuanya selalu tentang bola, untung saya punya orang tua yang begitu baik yang selalu mendukung saya dalam segala hal.
Tanpa mereka saya tidak akan menjadi pemain bola.
Lahir dan besar di Jerman saya dari dulu selalu yang paling kecil, selalu harus berhadapan dengan pemain-pemain lainnya yang berpostur jauh lebih besar dan jauh lebih tinggi daripada saya.
Tapi dari dulu saya tidak pernah berpikir untuk mundur malah merasa tertantang untuk bermain lebih baik daripada mereka.
Pas kecil talenta cukup untuk mengimbangi kekuranganku dalam hal postur, tapi semakin lama sudah tidak cukup hanya bermain bagus.
Saya harus bekerja keras di setiap latihan, setiap latihan saya mencoba untuk memperbaiki diriku dari arahan pelatih-pelatih hebat di Jerman setiap latihan.

Walaupun keras tetap bisa menikmati dan setiap latihan membantu saya untuk bermain lebih baik...
Pas usia 18 tahun, bermain di U19 Karlsruher SC, saya mendapat cedera parah di lutut saat pre-season.
Ternyata meniskus robek dan harus dijahit kembali, penyembuhan butuh waktu 6-9 bulan.
Waktu yang sangat sulit, lebih dari 3 bulan tidak bisa aktifitas sama sekali.
Habis itu kembali lagi berkata "Work Hard" - otot di kaki udah menghilang dan harus dibangun lagi latihan setiap hari dibawah arahan physioterapis.
Akhirnya kira-kira setelah tujuh bulan saya bisa kembali ke lapangan hijau, tapi butuh waktu dua bulan lagi untuk kejar kondisi fisik pemain lainnya.
Sayangnya, musim sudah hampir mau selesai dan karena ini musim terakhir sebelum masuk senior, mimpi saya untuk menjadi pemain profesional di Jerman hancur.