Siswa SMAN 1 Cisarua Tewas Gantung Diri, Orang Tua Temannya Menyayangkan Pihak Sekolah
Esti mengatakan, pihak sekolah seharusnya memberikan peringatan terhadap siswa yang telah membuat Tri meninggal dengan cara yang tidak wajar.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.CO.ID, LEMBANG - Meninggalnya Tri Tunggal Sampurno (17) siswa SMAN 1 Cisarua, Lembang karena gantung diri sangat disayangkan oleh banyak pihak, termasuk orang tua dari teman almarhum.
Tri meninggal karena gantung diri di tiang kayu plafon kamar tidur di kediamannya di Kampung Kancah RT 01/14, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, pada Sabtu (13/1/2018).
Tri memutuskan untuk gantung diri diduga akibat merasa tertekan oleh teman-temannya di sekolah yang kerap menyuruhnya untuk mengerjakan tugas ataupun pekerjaan rumah (PR).
Esti (43), orang tua dari teman korban yang melayat ke rumah duka, mengatakan dengan tegas bahwa kejadian tersebut seharusnya tidak terjadi.
Driver Ojek Online ke Jepang Karena Jadi Pejuang Pengolahan Sampah https://t.co/aPOiS60qUT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 14, 2018
"Seharusnya tidak boleh terjadi, pihak sekolah harus lebih memperhatikan sikap siswa yang satu ke siswa yang lain ketika di lingkungan sekolah," ujar Esti saat ditemui setelah melayat ke rumah duka, Minggu (14/1/2018).
Atas kejadian ini, Esti mengatakan, pihak sekolah seharusnya memberikan peringatan terhadap siswa yang telah membuat Tri meninggal dengan cara yang tidak wajar.
Pasalnya, kata dia, kejadian ini ditakutkan bisa terulang kembali kepada siswa yang lain, termasuk anaknya sendiri.
"Orang tua yang lain setelah kejadian ini, menjadi khawatir. Takut anak saya mengalami hal yang sama," katanya.
Ia berharap, kejadian seperti ini, ataupun kasus bully di sekolah tidak terjadi, sehingga orang tua bisa tenang ketika anaknya menimba ilmu di sekolah.