Miris, Guru-guru di Sekolah ini Hanya Digaji Rp 1.000 per Hari

Sekolah yang dibangun pada 2011 itu terlihat memprihatinkan. Separuh gedungnya terbuat dari papan dan semen, plafonnya pun rusak.

Editor: Indan Kurnia Efendi
KOMPAS.COM/FIRMANSYAH
Kondisi sekolah di MTs Zikir Pikir, Desa Tik Teleu, Kecamatan Pelabai, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu 

"Tahun 2013 hingga 2015 gaji diterima per bulan sekitar Rp 30.000 dibayar per tiga bulan. Tiga bulan terima Rp 90.000. Gaji sebesar itu berlanjut hingga 2016, barulah naik menjadi Rp 100.000 per bulan," katanya.

Dwifa mengatakan, selain menjadi guru di sekolah itu, ia bersama suami memiliki pekerjaan lain, yaitu sebagai petani.

"Menjadi guru di sini merupakan bentuk kekhawatiran kami atas kondisi kampung halaman. Jadi, enggak mikir gajilah. Untuk kehidupan sehari-hari, saya dan suami menjadi petani," ucapnya.

Baca: Marlan: Guru Jangan Kalah dari Peserta Didik Dalam Menyerap Informasi


Hiriani, guru lainnya, menyebut bahwa ia merupakan guru yang paling yunior karena baru enam bulan bergabung di sekolah itu.

Ia mengaku menjadi guru di sekolah itu atas panggilan hatinya terhadap kampung halaman.

"Saya hanya berharap pengetahuan yang saya miliki dari perguruan tinggi dapat saya bagi buat remaja di desa," katanya.

Ia tidak mempersalahkan masalah gaji yang hanya Rp 100.000 per bulan.

Hal yang sama juga dijelaskan Sukamdani, Kepala Sekolah MTs Zikir Pikir. Sukamdani memiliki gelar master pada bidang agama Islam. Tawaran menjadi dosen di beberapa perguruan tinggi pernah ia terima, tetapi ia lebih memilih kembali ke kampung halaman.

"Angka putus sekolah, ancaman kenakalan remaja, dan kejahatan akibat kurangnya pendidikan agama sebagai pertimbangan kami mendirikan sekolah agama di desa," ucapnya.

Baca: Ahok Gugat Cerai Veronica Tan, Saksi dan Bukti Disiapkan

Sukamdani menyebutkan, saat ini sekolah itu memiliki tanah sekitar 1 hektar sebagai wakaf dari masyarakat.

Namun, pihaknya belum dapat memanfaatkan tanah wakaf itu karena terkendala biaya pembangunan gedung.

"Semoga pemerintah cepat merespons kebutuhan pembangunan gedung madrasah dan fasilitas sekolah dapat dilengkapi sesuai kebutuhan para siswa," ujar Sukamdani.

(Kompas.com/Kontributor Bengkulu, Firmansyah)

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Kisah Guru-guru Bergaji Rp 1.000 Per Hari di Bengkulu

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved