Berawal dari Kegemaran, Wanita Berhijab Ini Pilih Jadi Barista dan Buka Kedai Kopi Manao
"Sempat enggak percaya diri karena barista jarang yang perempuan dan memakai hijab," ujar Etika Dewi sambil tersenyum.
Penulis: Siti Masithoh | Editor: Yudha Maulana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti Masithoh
TRIBUNJABAR.CO.ID, CIREBON - Dari belajar menjadi barista, kini Etika Dewi membuka coffe shop kekinian di Cirebon.
Etika Dewi (22) merupakan sarjana muda lulusan 2017, prodi Akuntansi, Universitas Bina Nusantara, Jakarta.
Bermula dari kebiasan sejak kecil yang suka dibawa ke tempat kopi oleh keluarga, Etika Dewi jadi menyukai kopi.
Rasa cintanya meminum kopi menjadi alasan kuat dibukanya coffe shop.
Baca: Ezechiel Hanya Duduk di Bangku Pemain Saat Timnya Tanding Kontra Maung Ngora
Kini, Etika Dewi membuka kedai kopi bernama Kopi Manao.
Letaknya ada di Jalan Tuparev No 64, Kabupaten Cirebon.
"Yang paling sering minum kopi justru pas zaman kuliah, hampir setiap hari minum kopi jadi dibuatlah Coffe Shop ini," ujar Etika Dewi, saat ditemui di Kopi Manao, Minggu (7/1/2018).
Nama Manao diambil dari nama rotan. Tempat ini juga disesuaikan dengan nama Manao sendiri, dimana di dalamnya banyak didominasi oleh rotan.
Dari mulai kursi hingga pas figura, banyak yang terbuat dari rotan.
Nama Manao juga diambil dari nama Jalan tempat kediaman Etika Dewi, yaitu di Tegalwangi, Kabupaten Cirebon.
Baca: Persib Bandung Uji Pemain Asing Anyarnya di Batam
Dibantu oleh kakaknya, Rahman Ali (25), dan teman kecilnya, Syalendra (25), kini Etika Dewi mengelola Kopi Manao setiap harinya.
Ia membuka kedai kopi ini sejak tanggal 18 Desember 2017.
Meskipun baru sekira empat minggu buka, Kopi Manao sudah banyak dikunjungi warga Cirebon, terutama kalangan milenial.
Berlatar belakang dari keluarga pebisnis, Etika Dewi akhirnya memutuskan mengikuti jejak keluarganya.
"Tadinya ingin berbeda dari saudara yang lain, tetapi setelah berpikir beberapa bulan, akhirnya buatlah tempat ini," tambah Etika Dewi.
Perempuan lima bersaudara ini tidak menyukai kopi yang terlalu asam, karena mempunyai asam lambung.
Dari situ ia membuat beberapa inovasi baru untuk menu kopinya.
Baca: Pak Ahok dan Vero Jadi Trending Topic Twitter Gara-gara Beredar Surat Gugatan Cerai
Sampai saat ini, menu andalan kopi susu di Kopi Manao banyak digandrungi warga Cirebon.
"Lebih ingin memperkenalkan kopi itu sendiri kepada warga Cirebon, kalau meminum kopi tidak harus di tempat, tetapi bisa di mana saja," ujarnya
Sambil menyeruput kopi, wanita ini menjelaskan pembagian waktu meminum kopi itu.
Awalnya, Etika Dewi ingin membuat waktu minum kopi yang berbeda dari kedai kopi lainnya, hanya saja disesuaikan selera pembeli di Cirebon terlebih dahulu.
"Kami lebih ingin memperkenalkan kalau minum kopi itu tidak harus malam dan identik di tempat tongkrongan," ujar Etika Dewi.
Etika Dewi mengatakan, waktu meminum kopi bisa sebelum makan siang.
Ia pun memutuskan membuka Kopi Manao sejak pukul 14.00 WIB-23.00 WIB.
Awalnya hanya ingin menjadi barista, tetapi kemudian dia memutuskan untuk mendalami penyajian kopi dan membuka Coffe shop.
Tak Sreg Pakai Rumput Sintetis, Manajemen Persib Usulkan Ini Tanggapi Keluhan Mario Gomez https://t.co/Fk51nh4L2t via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 7, 2018
"Sempat enggak percaya diri karena barista jarang yang perempuan dan memakai hijab," ujar Etika Dewi sambil tersenyum.
Kopi Manao mempunyai desain minimalis yang dikemas sangat instagramable.
Kopi Manao menyediakan kopi lokal dan impor.
Selain kopi, di sini juga menyediakan mocca dan cokelat.
Kopi Manao juga menjual harga yang terjangkau. Untuk kopi lokal ada di kisaran harga Rp 17.000.
Untuk kopi impor, ada di kisaran harga Rp 27.000.
Etika Dewi juga menyediakan makanan ringan yang diambil dari beberapa UMKM dekat rumahnya di Cirebon.
Kini, Etika Dewi juga dapat memasarkan produk-produk rumahan warga Cirebon di Kopi Manao.