Mahasiswa Pendidikan Seni Rupa UPI Gelar Pameran Bertema Komunikasi dan Aksentuasi
Acara ini diselenggarakan di ruang galeri Taman Budaya Dago Tea House, Jalan Bukit Dago Utara No 53, Dago, Coblong, Kota Bandung, pada . . .
Penulis: Fasko dehotman | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung mengadakan acara Pameran Tiga Per Satu, sebagai wujud eksistensi dalam menghasilkan karya dari tugas kuliah.
Acara ini diselenggarakan di ruang galeri Taman Budaya Dago Tea House, Jalan Bukit Dago Utara No 53, Dago, Coblong, Kota Bandung, pada Kamis-Minggu (4-7/1/2018).
Nah pada pameran kali ini, dimotori oleh mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa angkatan 2014 dengan tema Komunikasi dan Aksentuasi".
Tema Komunikasi ini memiliki filosofi tentang bagaimana cara manusia saling berinteraksi satu sama lainnya, yakni satu di antaranya bisa melalui kerya seni.
Baca: Ketahuan! Mantan Istri Vicky Prasetyo Sebut Angel Lelga Diam-Diam Dekati Vicky Duluan
Kalau Aksentuasi, merupakan poin of interest dari hasil karya mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung.
Dalam artian, karya seperti apa yang paling ditonjolkan pada pameran yang diselenggarakan kali ini.
Sedangkan penggunaan nama "Tiga Per Satu" pada pameran ini, merupakan gabungan karya dari tiga kosentrasi jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung. Yakni Desain Komunikasi Visual (DKV), Ilustrasi, dan Media Pembelajaran.
Video Viral Bocah Mesum Dicari Warganet, Padahal Link-nya Bahaya https://t.co/Caq4wjENRU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 6, 2018
Saat Tribun Jabar berkesempatan memasuki ruangan galeri Taman Budaya Dago Tea House, Bandung, tampak sejumlah pajangan karya mahasiswa UPI yang tetata rapi di atas meja.
Bahkan, beberapa karya tugas kuliah mereka juga ada yang dipajang di dinding, sehingga menambah indahnya ruangan pameran tersebut.
Uniknya di pameran ini, para pengunjung yang datang bisa berinteraksi langsung dengan karya yang ditampilkan.
Mulai dari melihat langsung bentuk karya font dan komik, hingga dapat mencoba alat peraga yang ditampilkan.
Karya tugas kuliah yang ditampilkan pada Pameran Tiga Persatu ini, terdiri dari 26 karya yang spektakuler.
Dari ke- 26 Karya itu, juga terbagi dalam tiga jenis karya. Di antaranya tipografi, materi interaktif, dan materi ilustrasi.
Untuk tipografi, khusus menampilkan hasil karya dalam wujud font (gaya huruf) yang diinovasi dari perubahan bentuk benda berupa buah pisang, telinga Batman, dan sayur tauge. Wah sangat kreatif bukan?
Kalau Materi ilustrasi, berupa karya ilustrasi dari bentuk komik dan cerita bergambar yang diwujudkan dalam bentuk buku.
Serta yang tidak ketinggalan kerennya adalah media interaktif yang menampilkan karya tentang materi pengenalan warna, alat peraga berbagai macam motif batik, dan pengenalan alat permainan tradisional.
Dari keseluruhan karya media ilustrasi ini, segmentasi yang paling diutamakan adalah anak-anak.
Dicky Chandra Irawan, Ketua Pelaksana Pameran Tiga Per Satu, menuturkan, Pameran Tiga Per Satu ini merupakan gambaran hasil mata kuliah semester 7.
Kemudian diaplikasikan kembali melalui hasil karya mahasiswa, dengan mengadakan pameran.
Selain itu, pameran ini juga bertujuan sebagai media edukasi, pengoptimalan inovasi, dan dalat meningkatkan apresiasi masayarakat dalam hal dunia seni dan pendidikan.
Serta yang tidak kalah pentingnya adalah pedoman bagi mahasiswa baru (Maba) jurusan Pendidikan Seni Rupa, UPI Bandung.
"Jadi dengan adanya pameran ini, mahasiswa angkatan 2017 bisa membayangkan seperti apa tugas kuliah mereka ke depannya," kata Dicky kepada Tribun Jabar, Sabtu (6/1/2018) sore.
Dicky menambahkan, karya-karya yang ditampilkan pada pameran Tiga Per Satu ini, hanya dikususkan bagi angkatan 2014.
"Semua karya yang ditampikan, juga melalui proses kurasi yang dilakukan oleh panitia angkatan 2014, jadi kami tidak sembarang mencomot," ujar Dicky.
Dicky mengaku, ini adalah kali pertama mahasiswa Pendidikan Seni Rupa UPI Bandung bisa menyelenggarakan pameran di luar kampus.
"Alasan diselenggarakannya di luar kampus, agar karya dari angkatan kami lebih maksimal, bisa berkembang, sekalian mengenalkan ke publik, ini loh! karya tugas akhir kami," jelas Dicky.
Dicky berharap, ke depannya pameran tugas kuliah mahasiwa ini tetap ada kelanjutannya, bahkan lebih keren dan kreatif.
Selain menampilkan hasil karya tugas kuliah, Pameran Tiga Per Satu juga menyelenggarakan acara video maping, diskusi umum, sketsa bareng, dan sharing sesion tentang industri komik oleh Ario Anindito sebagai komikus marvel. (*)