Tumbuhan Mirip Bunga Bangkai Tumbuh di Kebun Waluh Uta

Kondisi tumbuhnya bunga ini berada di sebuah kebun yang mayoritas ditanami. . .

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Uta (65) warga Tugu 2 RT 1 RW 6, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua saat menunjukkan tumbuhan bunga bangkai yang tumbuh di kebunnya, Senin (1/1/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhammad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.CO.ID, CISARUA - Tumbuhan yang diduga seperti bunga Raflesia Arnoldi atau biasa disebut dengan bunga bangkai tumbuh di Jalan Tugu 2, RT 1 RW 6, Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Uta (65) pria yang pertama kali menemukan tumbuhan tersebut menuturkan, sekitar awal Desember bunga tersebut ditemukan oleh anak perempuannya, Lia Agustina (38).

Saat itu, Uta menyebut ada orang Korea yang meminta daun kelor yang tumbuh sekitar bunga tersebut dan Lia kemudian melihatnya saat hendak mengambil daun kelor.

"Anak saya langsung beritahu saya dan istri namun kami tidak langsung melihatnya. Tetapi, saat malam sewaktu saya dan istri ingin ke rumah cucu melewati tumbuhan itu langsung tercium bau tak sedap berasal dari bunga itu," kata Uta saat ditemui Tribun, Senin (1/1).

Keesokan harinya, istri kepala desa pun langsung datang sekaligus mengabadikan gambar bunga bangkai tersebut.

"Bapak langsung memagar sekitar bunga ini agar tidak ada yang menyentuh. Sebab, jika tersentuh kadang suka cepat layu. Kata orang ada yang bilang hanya hidup selama sebulan setelah itu mati," ucapnya.

Penemuan bunga semacam Raflesia ini bukan kali pertama, sebab di 2016 bulan Januari bunga itu pun tumbuh di lokasi yang sama, tetapi tidak sampai tumbuh besar, karena terinjak.

Kondisi tumbuhnya bunga ini berada di sebuah kebun yang mayoritas ditanami oleh buah waluh.

"Dulu sempat ada pula tapi saat istri mau ambil waluh suka terinjak, karena kami tidak tahu itu tumbuhan apa. Sekarang ternyata muncul lagi dan sama lokasinya," katanya.

Sewaktu Tribun melihat-lihat bunga tersebut siang hari, aroma tak sedap itu pun tidak tercium. Kemudian, terlihat rumput-rumput liar pun telah dibersihkan sekitar bunga. Sesekali lalat pun ada yang hingga di kelopak bunga itu.

"Biasanya saat malam hari mengeluarkan bau, kalau siang mah terbawa angin jadi tidak tercium," ujarnya.

Bunga yang sempat ditemukan pertama kali oleh keluarga Uta 2016, ukurannya masih kecil karena terhalang oleh kebun waluh. Sedangkan sekarang, keluarga Uta langsung dengan cepat memagari dan menjaganya.

"Sempat kemarin kami siram karena cuaca panas. Saya juga sempat ada pikiran untuk memindahkan ke pot tapi takut mati bunga itu," katanya seraya menyebut telah banyak orang dari desa bahkan daerah lain yang datang sekedar melihat.

Uta juga mengatakan akan mempersiapkan kembali, jika tahun depan tumbuhan itu tumbuh lagi di lokasi yang sama. Sedangkan Lia Agustina (38) mengungkapkan keluarganya sempat tidak mengetahui tumbuhan jenis apa itu, tetapi ketika ada tetangga yang mencari tahu di internet ternyata sama dengan bunga bangkai.

"Baunya memang mengeluarkan bau bangkai. Siang terkadang memang bau. Tapi kalau malam semerbak baunya," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved