13 Tahun Tsunami Aceh: Indonesia Termasuk Wilayah Rawan, Ini Tanda-tanda Tsunami

Kata ini berasal dari bahasa Jepang: tsu (pelabuhan) dan nami (ombak besar). Kira-kira artinya gelombang pelabuhan.

Intisari
Empasan Angin Topan Haiyan Sekuat Tsunami Aceh 


Besar kecilnya kecepatan dan gelombang tsunami dipengaruhi oleh kedalaman air laut.

Di laut dalam, kecepatan tsunami sangat kencang akan tetapi tinggi gelombangnya rendah.

Sebaliknya, semakin dangkal air laut, maka kecepatan tsunami melemah tapi tinggi gelombangnya meningkat.

Apa tanda-tanda tsunami?

Jika kita jeli memperhatikan, ada beberapa tanda yang bisa ditangkap sebagai tanda-tanda munculnya tsunami:

Bencana tsunami diawali oleh gempa bawah laut (terasa di sekitar wilayah pantai).

Setelah gempa terjadi, maka air laut di sekitar pantai menjadi surut sangat rendah secara tiba-tiba (air laut seolah-olah tersedot ke dasar laut).

Tercium bau garam yang tidak seperti biasanya dari pantai.

Baca: Pertamina Serahkan Sepenuhnya Kasus Pertalite Oplosan ke Penegak Hukum

Patut dicermati, tidak semua gempa menyebabkan tsunami. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:

Pusat gempa berkisar antara 0-30 km (gempa dangkal).

Pusat gempa berada di bawah laut dengan kekuatan lebih dari 6,5 Skala Richter.

Tsunami besar terjadi apabila patahan berlangsung secara vertikal sehingga air laut meninggi.

Sudah bertambah kenal dengan tsunami? (Agus Surono)

Sumber: Intisari
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved