Natal dan Tahun Baru

Malam Natal, Sekelompok Mahasiswa UIN Bandung Sambangi Gereja Katedral, Ini Tujuannya

Ada yang berbeda pada Misa Malam Natal di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung, Minggu (24/12/2017).

Penulis: Theofilus Richard | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/THEOFILUS RICHARD
Mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Jati Bandung, berfoto bersama perwakilan Gereja Katedral seusai diskusi, Gereja Katedral Santo Petrus, Minggu (24/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Ada yang berbeda pada Misa Malam Natal di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung, Minggu (24/12/2017).

Sekelompok Mahasiswa Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Jati Bandung, terlihat duduk di sisi kanan depan gereja saat misa berlangsung.

Uskup Keuskupan Bandung, Mgr. Antonius Subianto, yang memimpin jalannya misa, menyambut baik kedatangan rombongan Mahasiswa UIN yang berjumlah 21 orang.

Baca: Sekarang Kuliah Jauh-jauh di Luar Negeri, El Rumi Ternyata Punya Cita-cita Bikin Ngakak saat TK

"Ini dari himpunan mahasiswa jurusan. Tiap tahun ada agenda mengunjungi tiap hari besar umat beragama," ujar Penanggung Jawab Kegiatan Studi Banding, Asifa Khoirunnissa, di Gereja Katedral Santo Petrus, Minggu (24/12/2017).

Kelompok mahasiswa tersebut merupakan gabungan dari mahasiswa semester lima, semester tiga, dan semester satu, tetapi didominasi mahasiswa semester lima yang telah mendapat mata kuliah Kristologi.

Ke-21 mahasiswa tersebut mengikuti jalannya misa yang dimulai pada pukul 18.00 WIB.

Tujuan kedatangannya adalah untuk mempelajari budaya dan ajaran Agama Katolik.

Para mahasiswa tersebut mengamati jalannya misa dari awal hingga akhir.


Setelah misa selesai, para mahasiswa kemudian masuk ke sebuah ruang yang masih berada dalam komplek Gereja Katedral.

Mereka berdiskusi dengan perwakilan dari Gereja Katedral.

Mereka menanyakan banyak hal mengenai jalannya misa dan peribadatan di Gereja Katolik.

"Secara umum tadi mahasiswa semster tiga lebih banyak menanyakan perbedaan Katolik dan Protestan, peribadatan kenapa dimulai menggunakan lilin, kenapa harus pakai jubah putih dan berganti dari ungu ke putih, ya mengamati mengenai peribadatan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved