Kuliner Bandung

Lontong Medan Kak Zahra, Rasanya Lezat dan Lokasinya Jadi Tempat Kongkow Anak Muda Sumut di Bandung

Penganan yang terbuat dari beras dibungkus daun pisang dan direbus dalam air itu, telah lama mewarnai dunia kuliner di Indonesia.

Penulis: Fasko dehotman | Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/Fasko Dehotman
Sajian Lontong Medan Kak Zahra yang menggoyang lidah di Kedai Lontong Medan Kak Zahra, Jalan Dipatiukur No 42/60, Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung, Jumat (22/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fasko Dehotman

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Lontong, siapa yang tak mengenal menu satu ini?

Penganan yang terbuat dari beras dibungkus daun pisang dan direbus dalam air itu, telah lama mewarnai dunia kuliner di Indonesia.

Umumnya menu lontong juga disajikan dengan campuram aneka sesayuran, kuah santan, dan kuah kacang.

Saat ini, menu lontong pun banyak ditemui di pelbagai daerah sebagai makanan pengganti nasi putih.

Baca: Jelang Natal dan Tahun Baru, Arus Kendaraan di Tol Cipali Meningkat 30 Persen

Khusus di Kota Bandung, terdapat beragam olahan lontong yang menggugah selera, satu di antaranya adalah lontong khas Medan.

Nah, saat melintasi kawasan Jalan Dipatiujur Bandung, ada satu tempat makan yang khusus menyajikan Lontong sayur khas Medan loh!

Namanya adalah Lontong Medan Kak Zahra yang berlokasi di Jalan Dipatiukur No 42/60, Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung.

Lontong Medan Kak Zahra hanya menempati kedai sederhana dengan ukuran bangunan yang cukup luas.

Meski begitu, banyak kalangan mahasiswa dan masyarakat umum lainnya yang makan di sini, dikarenakan letaknya strategis dan mudah dijangkau dari Jalan Dipatiukur.

Sajian lontong khas Medan di sini, memiliki tampilan yang berbeda dengan lontong Padang, betawi, dan jawa pada umumnya.

Karena Lontong Medan Kak Zahra lebih menggunakan bahan tauco dan teri Medan, karena bahan tersebut yang menjadi khas makanannya.

Seporsi Lontong Medan Kak Zahra, terdiri dari lontong, sayur berisi kacang panjang, labu siam, wortel, nangka, tauco Medan, ikan teri, bihun, dan kacang tempe ikan teri.

Baca: Bikin Iri Banget, Para Hot Mama Ini Selalu Pamer Kebersamaan Bareng Sang Anak

Untuk menu lauknya, Anda bisa memilih antara daging rendang, daging ayam, dan telur rebus. yang tidak kalah enaknya.

Seporsi Lontong Medan Kak Zahra ini juga dilengkapi dengan tambahan krupuk merah.

Tidak lupa, sajian sambalnya dengan ukuran potongan cabai rawit dan merah yang cukup besar.

Sehingga memberikan sedikit sensasi asam, serta menambah kekayaan rasa sajian khas Lontong Medan Kak Zahra.

Nah, Jika Anda berkunjung ke Kota Bandung, tak ada salahnya untuk mengunjungi Lontong Medan Kak Zahra yang enak ini.

Tagor Lubis, pemilik Lontong Medan Kak Zahra, menuturkan, pertama kali merintis lontong khas Medan ini sejak 2011 lalu.

Perihak nama Zahra pada merek bisnis lontongnya itu, Tagor mengatakan nama tersebut diambil dari nama putri kesayangannya.

"Awalnya Saya menjual lontong Medan di sebuah tenda tepat di depan kampus Unpad Bandung, lalu Lima bulan lamanya, akhirnya Saya pindah ke sini karena tempatnya yang cukup luas dan memadai," ujar Tagor kepada Tribun Jabar, Jumat (22/12/2017).

Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang tampak begitu sederhana di Jalan Dipatiukur No 42/60, Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung, Jumat (22/12/2017).
Kedai Lontong Medan Kak Zahra yang tampak begitu sederhana di Jalan Dipatiukur No 42/60, Lebak Gede, Coblong, Kota Bandung, Jumat (22/12/2017). (TRIBUN JABAR/Fasko Dehotman)

Alasan dirinya membuka usaha lontong khas Medan di kawasan Dipatiukur, karena kawasan ini cocok untuk mengembangkan bisnis kuliner.

"Berhubung Jalan Dipatikur diapit sejumlah kampus ternama seperti Unpad dan Unikom, tentunya di kawasan ini banyak dipadati kalangan mahasiswa yang suka jajanan khas nusantara, termasuk lontong," kata Tagor.

Selain itu, kedai lontong Medan miliknya juga sering menjadi tempat ajang kumpul komunitas-komunitas mahasiswa asal Sumatera Utara yang menetap di Bandung.

"Umumnya Mereka datang dari Ikatan Mahasiswa Muslim Medan (IMAM), Keluarga mahasiswa Mandailing Natal, dan Himpunan Mahasiswa Simalungun, sehingga kalau Mereka makan di sini serasa pulang ke rumah," kata Tagor.

Untuk bahan-bahan lontong khas Medan yang Ia gunakan, Tagor mengaku memasoknya langsung dari Medan.

Di antaranya adalah beras yang digunakan untuk lontong, teri, tauco, rempah - rempah, telur ayam, dan kerupuk.

Baca: Hari Pertama 100 Unit iPhone X Ludes Terjual di Bandung, Satu Ponsel Harganya Rp 20,8 Juta

Kata Tagor, lontong khas Medan racikannya ini, mampu menghabiskan 200 piring lontong dalam seharinya.

"Biasanya sih lebih ramai saat akhir pekan, sangking banyaknya ada yang tidak kebagian tempat duduk," ucap Tagor.

Bagi Anda yang tertarik mencicipinya, untuk satu porsi Lontong Medan Kak Zahra hanya dihargai Rp 9.000 saja.

Apabila menambahkan lauk berupa daging rendang, dan daging ayam, harga lontong khas Medannya menjadi Rp 19.000.

Gimana murah bukan?

Untuk jam operasionalnya, Lontong Medan Kak Zahra, dibuka setiap hari selama 24 jam. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved