Gas 3 Kg Langka

Pastikan Penyaluran Elpiji 3 Kg Tersalurkan dengan 'Benar', Tim Gabungan Pantau Agen dan Pangkalan

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat melakukan pemantauan. . .

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribun Jabar/Siti Fatimah
Tim Gabungan Disperindag Jabar, Disperindag Kota Bandung, PT Pertamina Bandung, dan DPC Hiswana Migas Bandung Sumedang saat melakukan pemantauan penyaluran gas elpiji bersubsidi 3 kilogram di SPPBE PT Limagas Jayamandiri, Jalan Soekarno-Hatta No. 799 Bandung, Kamis (14/12/2017). 

Laporan Waratwan Tribun Jabar, Siti Fatimah

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat melakukan pemantauan penyaluran gas elpiji bersubsidi tiga kilogram di sejumlah lokasi di wilayah Bandung Timur, Kamis (14/12/2017).

Pemantauan ini untuk memastikan tidak ada kekurang elpiji khususnya ukuran 3 kilogram menjelang perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

Kegiatan pemantauan dilakukan secara gabungan yakni oleh Disperindag Jabar, Disperindag Kota Bandung, PT Pertamina Bandung, dan DPC Hiswana Migas Bandung Sumedang.
Lokasi pemantauan antara lain di SPPBE PT Limagas Jayamandiri, Jalan Soekarno-Hatta No. 799, Agen PT Ani Lestari Mandiri, Jalan Rumah Sakit No. 160
Agen PT Ramedagas Jalan Cipamokolan No. 7, Pangkalan Cecep Wahyudin Herniawan Jalan Rumah Sakit No. 52, SPBU No. 31.40601, Soekarno - Hatta No. 728, dan SPBU No. 34.40606, Jalan Rumah Sakit.
Rizky Gantira, Pengelola SPBU No. 34.40606 sekaligus pengelola pangkalan elpiji tiga kilogram Jalan Rumah Sakit mengatakan, pihaknya tidak pernah kekurangan pasokan. 
Bahkan, kata dia, penjualan elpiji tiga kilogram juga tidak mengalami peningkatan. 
"Khusus elpiji 3 kilogram, rata-rata setiap hari dipasok sesuai kebutuhan yakni hanya 60 tabung. Tidak ada permintaan lebih, kurang juga ngga, biasa saja," katanya. 
Bahkan elpiji ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram permintaannya sangat sedikit. 
Setiap hari hanya terjual dua tabung untuk masing-masing ukuran. 
Menurutnya, moment Natal dan tahun baru tidak terjadi lonjakan permintaan. 
"Kalau puasa dan Lebaran justru ada lonjakan, naik hingga 30 sampai 40 persen," katanya. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved