Headline Koran Tribun Jabar

Gawat, Serum Antidifteri Habis padahal Kasus Difteri Bertambah, Pengadaan Tak Bisa Segera

"Stok ADS yang ada sebelumnya langsung kami berikan ke pasien. Seiring waktu, ternyata kasusnya bertambah," kata Eva Listya Dewi.

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Tarsisius Sutomonaio
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Malang menyiapkan vaksin Tetanus-Diphtheria Toxoid (Td) untuk diberikan pada siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Ahmad Yani, Jalan Kahuripan, Kota Malang, Senin (22/8/2016). Pemberian vaksin pada siswa ini untuk mecegah penularan penyakit Difteri yang telah menjangkiti enam siswa dan satu guru di sekolah tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha

TRIBUNJABAR.CO.ID, PURWAKARTA- Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta sudah kehabisan Anti Diphterie Serum (ADS) untuk menindaklanjuti pasien dengan diagnosa difteri.

Hingga Desember ini, sudah 30 pasien di Purwakarta positif terdiagnosa difteri dan satu orang meninggal.

Status kejadian luar biasa (KLB) ditetapkan untuk Purwakarta.

"Stok di kabupaten untuk ADS sudah habis. Kalau ada temuan kasus difteri lagi, kami harus pengajuan Pemprov Jabar dan sekarang sedang pengajuan, dari Pemprov Jabar ke Kementerian Kesehatan," ujar Kasi Surveilan dan Imunisasi Dinas ‎Kesehatan Purwakarta, dr Eva Listya Dewi di kantornya di Jalan Veteran Purwakarta, Selasa (12/12/2017).


Stoknya ADS habis, ucapnya, karena jumlah kasus difteri di Purwakarta banyak.

"Stok ADS yang ada sebelumnya langsung kami berikan ke pasien. Seiring waktu, ternyata kasusnya bertambah," kata Eva Listya Dewi.

ADS adalah serum untuk menangkal penyebaran virus difteri di dalam tubuh.

Baca: Perpanjangan Kontrak Michael Essien Hingga Persib Butuh Pemain Asing Untuk Gantikan Vladimir Vujovic

Sederhananya, ADS adalah anti toksin dari virus penyebab dipteri yakni bakteri Corynebacterium Diphtheriae‎ yang menyebar pada tubuh penderita difteri.

Puluhan pasien yang sudah terjangkit difteri di Purwakarta sudah menerima ‎ADS.

Namun dua pasien difteri RSUD Bayu Asih Purwakarta, tiga pasien di RS Siloam dan dua pasien di RS MH Thamrin masih menunggu anti toksin tersebut.


"Kami sedang menunggu ADS dengan kebutuhan yang menyesuaikan dengan kebutuhan. Pengadaan juga tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat," ujar Eva.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved