Eksklusif Tribun Jabar

Pom Bensin Mini Kian Marak, Pemilik Sebut Lebih Praktis dan Modal Cepat Kembali

dalam sehari ia mampu menjual sekitar 180 liter bensin. Kini, ia hanya menjual bensin jenis pertalite dengan harga Rp 8.500 per liter

Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Pengendara mengisi motornya dengan bahan bakar pertalite di pom mini di Kabupaten Bandung, Jumat (24/11). Usaha Pom Mini kini marak di pinggiran jalan yang jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) guna memudahkan pengendara bermotor mengisi bahan bakar. Harga tiap mesin ini bervariasi mulai Rp 15 juta hingga Rp 35 juta. 

Baca: Waduh! Jenazah Terpaksa Digotong Seharian Menempuh Jarak 36 Kilometer

Ia telah delapan bulan membuka pom mini. Ia pun membuka usaha isi ulang air galon di rumahnya.

"Awalnya saya lewat di Lembang, ada pom mini. Pas nyari di internet ternyata banyak. Setelah saya punya, malah ada yang nawarin (mesin) ke sini suruh ganti mesinnya," ujar dia saat ditemui di kediamannya, belum lama ini.

Ia membeli pom mini seharga Rp 13 juta dengan daya tampung 200 liter. Dalam sehari, rata-rata ia mampu sebanyak 20 liter pertalite. Ia mematok harga Rp 9.000 untuk satu liter.

"Di sini lebih mahal Rp 1.500, tapi ada aja yang beli. Orang sambil lewat ke sini mungkin malas ngantre di SPBU," ucapnya.

"Saya sudah ganti sparepart-nya sekali. Yang dulu saya harus kalibrasi setiap hari. Yang baru ini modelnya kayak pompa, ukurannya tepat terus," katanya.

Ia mengatakan, hasil penjualan bensin selama delapan bulan belum cukup untuk menutupi modal membeli pom mini. Menurutnya, bisnis isi ulang air galon memberinya keuntungan lebih besar ketimbang pom mini.

"Balik modalnya lama ini mah. Ya, lumayan lah buat tambah-tambah usaha. Punya pegawai juga dan ini tidak menyita waktu juga," ujarnya. (*)


Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved