Waspada! Rokok Bisa Jadi Penyebab Aneurisma Aorta, Penyakit yang Diderita Bondan Winarno
Aneurisma aorta adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan pada dinding aorta atau melemahnya dinding aorta.
Penulis: Amalia Qisthyana Amsha | Editor: Amalia Qisthyana Amsha
TRIBUNJABAR.CO.ID - Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air.
Presenter kuliner Bondan Haryo Winarno meninggal di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, Rabu (29/11/2017) pagi.
Semasa berkecimpung dalam dunia kuliner, Bondan mempelopori dan menjadi ketua Jalansutra.
Sebelum Meninggal, Bondan Winarno Ungkap Pesan Lirih 'Saya Damai' Untuk Keluarga. Sudah Firasat? https://t.co/ACP68Thr7s via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 29, 2017
Jalansutra merupakan sebuah komunitas wisata boga yang sangat terkenal di Indonesia.
Sebelum wafat, Bondan pernah menceritakan kronologi kesehatannya dalam milis Jalansutra.
"Mohon maaf bila selama beberapa hari ini saya menyembunyikan sebuah rahasia besar dari Anda semua. Saya ceritakan sejak latar belakangnya," tulisnya membuka cerita.
Baca: Bondan Winarno Maknyuss Pernah Hitung-hitungan Soal Waktu Kematiannya, Apakah Terbukti?
Pada 2015, Bondan dikabarkan mengidap dilatasi (penggembungan) pada aorta di tahap awal.
Penggembungan itu disebut sebagai aneurisma aorta (aorta aneurysm).
Doktar di Malaysia menyarankan Bondan untuk selalu melakukan pengawasan adanya pembesaran atau untuk berjaga-jaga jila diperlukan operasi.
Bahkan, penyakit aorta aneurysm ini diibaratkan seperti bom waktu yang setiap saat bisa pecah dan mematikan.
Tribun Jabar melansir Alodokter, aneurisma aorta adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya benjolan pada dinding aorta atau melemahnya dinding aorta.
Baca: Bondan Winarno, Berawal dari Rasakan Ujung Jarinya Baal, hingga Nyaris Pingsan Usai Minum Wine
Aorta sendiri merupakan pembuluh darah utama dan terbesar pada tubuh manusia yang berfungsi untuk mengalirkan darah dengan kandungan oksigen tinggi dari jantung ke seluruh tubuh.
Jika aneurisma aorta dibiarkan, dinding aorta dapat pecah dan bisa mengakibatkan perdarahan hingga berisiko kematian.
Hal itulah yang dialami oleh Bondan Winarno.
Pada Juli 2017, Bondan menemukan bahwa katup aorta yang memberikan oksigen pada darah untuk disalurkan ke seluruh tubuh telah bocor.
Baca: Setelah Deddy Corbuzier, Kini Giliran Rina Nose yang Unggah Video: Bukan Klarifikasi Tapi. . . .
Aneurisma biasanya tidak menimbulkan gejala nyata yang begitu jelas.
Inilah kenapa kondisi tersebut sangat fatal karena penderita baru menyadari setelah penggelembungan di pembuluh darah sudah sangat besar hingga pecah.
Penyakit ini bisa berisiko kematian jika tak langsung menjalani tes kesehatan.
Melansir Hallosehat, biasanya aneurisma baru ditemukan saat pasien dengan sengaja melakukan tes kesehatan atau medical check up.
Baca: Apa itu Penyakit Trisomy 13 yang Menyebabkan Adam Fabumi Meninggal Dunia? Ini Penjelasannya
Lalu, apa gejala, penyebab, hingga pencegahan aneurisma aorta?
Berikut hasil penelusuran Tribun Jabar dari situs Alodokter dan Hallosehat.
Seperti dijelaskan di atas, aneurisma bisa disebut sebagai silen killer atau pembunuh tanpa gejala.
Namun, saat aneurisma sudah membesar terdapat beberapa gejala yang biasa dirasakan pengidap.
Mulai dari nyeri dada dan punggung, denyut jantung cepat, kesemutan, mati rasa, denyut kuat di area pusar, mual atau muntah, kepala 'berputar' hingga pingsan.
Sementara, penyebab dari aneurisma aorta ini pun cukup beragam.
Aneurisma aorta muncul akibat ada kelemahan pada dinding aorta.
Kelemahan ini bisa terjadi karena bawaa lahir atau bisa terjadi saat dewasa karena kondisi seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol, cidera, peradangan di dinding pembuluh darah.
Sebenarnya sebagian besar kasus menunjukkan penyebab aneurisma aorta tak diketahui.
Namun, ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi mengidap penyakit ini.
Di antaranya berusia 55 tahun atau lebih, jenis kelamin pria, mengidap hipertensi, merokok, penyakit bawaan sejak lahir, ada riwayat aneurisma aorta di keluarga.
Seperti sebutannya 'silent killer', aneurisma aorta akan menimbulkan beberapa komplikasi hingga fatal jika tidak segera ditangani oleh dokter.
Komplokasi itu di antaranya penggumpalan darah, perdarahan internal, circulatory shock.
Lalu, bagaimana untuk mencegah aneurisma aorta?
Melansir hallosehat, tidak ada obat yang bisa mencegah aneurisma aorta.
Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga pembuluh darah tetap sehat dan kuat.
Yakni, konsumsi makanan rendah lemak dan rendha kolesterol, tingkatkan aktivitas tubuh (olahraga atau bergerak untuk meningkatkan detak jantung anda kurang lebih 30 menit sehari, jangan merokok, jaga tekanan darah tetap normal.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/bondan-winarno_20171129_142917.jpg)