Breaking News

Gunung Agung Meletus

Gawat! Ada Tanda-tanda Gunung Agung akan Alami Letusan Dahsyat

Kepulan abu yang menerus, kadang-kadang disertai erupsi eksplosif, dan suara dentuman. . .

Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUN BALI/RIZAL FANANY
Gunung Agung kembali memuntahkan asap dan debu yang terpantau dari Pura Besakih, Karangasem, Bali, Minggu (26/11/2017). Gunung Agung mengalami erupsi pada Sabtu (25/11) dan mengeluarkan asap hingga setinggi 1.500 meter. 

TRIBUNJABAR.CO.ID - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fase freatik ke magmatik, semenjak sinar api di puncak teramati pada Sabtu (25/11/2017) pukul 21.00 WITA.

Kepulan abu yang menerus, kadang-kadang disertai erupsi eksplosif, dan suara dentuman lemah terdengar sampai jarak 12 km dari puncak, serta sinar api semakin sering teramati di malam berikutnya menjadi penanda potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi.

"Pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem melaporkan bahwa secara visual gunung jelas."

"Sampai hari ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak," ia melanjutkan.

Oleh karena itu, kata Sutopo, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4), terhitung sejak Senin 27/11/2017 pukul 06:00 WITA.

Hal tersebut untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana akibat dari erupsi gunung yang terus meningkat.

"Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api," ujar Sutopo.

BNPB mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya.

Yakni di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area dalam radius 8 kilometer dari kawah gunung.

Dan perluasan sektoral ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya sejauh 10 kilometer.

"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual," kata Sutopo.

Baca: Pesona Gua Sengering Punya 7 Pintu Masuk

Sutopo menuturkan bahwa BNPB telah mengoordinasikan potensi nasional dari TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, BUMN dan lainnya untuk mendampingi Pemerintah Daerah dalam penanganan erupsi Gunung Agung.

Posko Pendampingan Nasional telah diaktivasi di Kabupaten Karangasem. BPBD bersama unsur lainnya terus melakukan penanganan darurat erupsi Gunung Agung.

Terdengar dua kali suara dentuman dari Gunung Agung sekitar pukul 20.30 Wita, Minggu (26/11/2017).

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved