Persib Bandung
Terpuruknya Persib di Musim Ini Mempengaruhi Keuntungan Penjual Atribut: "Nggak Laku Sama Sekali"
"Dulu, saat Persib mainnya bagus sebulan saya dapat untung Rp 500-700 ribu. Sekarang nggak laku sama sekali," ujar Diah.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Fidya Alifa
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Penurunan prestasi Persib Bandung di Liga 1 berimbas pada penjualan kaus dan atribut Persib.
Seorang penjual kaus dan atribut Persib di kawasan Stadion Sidolig mengeluh barang yang ia jual tidak selaris tahun-tahun sebelumnya.
"Nggak selaris musim tanding lalu. Kalau (Persib) menang yang beli atribut atau kaus banyak," keluh Anggi (22), penjual atribut Persib di Stadion Sidolig, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bandung, Senin (27/11/2017).
Ribuan Tukang Ojek Pangkalan Blokir Jalan Raya Jatinangor, Arus Kendaraan Pun Macet Hingga 3 KM https://t.co/BtIoIvGuQg via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 27, 2017
Anggi menjual atribut berupa kaus olahraga dan kaus biasa bertema Persib.
Saat laris, satu bulannya Anggi bisa mengantongi Rp 1-2 juta dari hasil penjualan kaus.
Tetapi tahun ini, Anggi hanya mendapatkan Rp 200 ribu sebulan.
"Musim tanding berikutnya pasti ganti desain kaus tim, saya juga sebagai penjual otomatis mengikuti desain baru. Sisa kaus desain lama jadi nggak laku," ujar Anggi.
Awas Penipuan! PLN Imbau Pelanggan Tak Bayar Penjualan Box Kwh Meter https://t.co/vBMFrPJxtr via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 27, 2017
Hal ini juga dialami oleh penjual kaus Persib yang lainnya, Diah (49).
Ia sudah berjualan di Stadion Sidolig sejak tahun 1999.
Namun, baru beberapa tahun ini ia merambat berjualan kaus Persib.
"Dulu, saat Persib mainnya bagus sebulan saya dapat untung Rp 500-700 ribu. Sekarang nggak laku sama sekali," ujar Diah.