Napi Lapas Kembangkuning Main Hape di Sel, Ditertibkan Malah Balas Tusuk Sipir

Ia mengingatkan seorang napi, M Fajar alias Tata yang ketahuan olehnya bermain ponsel dan berniat menyita.

Editor: Ravianto
TRIBUN JABAR/DICKY FADIAR DJUHUD
ILUSTRASI penangkapan, tersangka diborgol 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJABAR.CO.ID, CILACAP - Polres Cilacap menetapkan M Fajar alias Tata, narapidana kasus Pidana Umum dari Lapas Kembangkuning Nusakambangan sebagai tersangka perkara penganiayaan terhadap petugas Lapas atau sipir.

Polisi menangkap tersangka usai kejadian penyerangan terhadap petugas Lapas Kembangkuning, Andriansyah di Blok C, Minggu sore (26/11).

Tata yang diduga simpatisan teroris ini dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

"Korban menderita empat luka tusukan pada tangannya akibat serangan napi tersebut,"kata Kapolres Cilacap Djoko Julianto, Senin (27/11).

Polisi hingga saat ini masih mendalami kasus tersebut.

Baca: Rem Blong, Truk Fuso Terguling di Pertigaan Bunder Jatiluhur Purwakarta

Baca: VIDEO: Lahar Dingin Mulai Terjang Sungai-sungai Sekitar Gunung Agung

Sebuah pisau cutter dan gunting modifikasi yang telah ditajamkan disita polisi untuk kepentingan penyelidikan.

Senjata tajam itu diduga dipakai pelaku untuk menyerang korban hingga mengalami luka.

Sejumlah saksi yang mengetahui kejadian ini telah diperiksa oleh penyidik.

Temuan Ponsel serta senjata tajam yang dipakai pelaku menyerang petugas memancing polisi untuk merazia sel napi.

Kamar napi seharusnya bersih dari benda-benda haram tersebut.

Polisi sempat meggeledah kamar para napi di Lapas itu dan mendapati sejumlah temuan lain.

Polisi menemukan sejumlah benda terlarang hingga senjata tajam dari sel napi.

Hasil razia antara lain berupa pisau, gunting yang telah ditajamkan, cutter, hingga palu yang diduga milik napi turut disita polisi sebagai barang bukti.

Insiden penyerangan ini berawal ketika petugas jaga, Andriansyah tengah memonitor kondisi blok C Lapas Kembangkuning.

Ia mengingatkan seorang napi, M Fajar alias Tata yang ketahuan olehnya bermain ponsel.

Andri berusaha merampas alat komunikasi itu karena tak seharusnya dimiliki napi.

Baca: Gunung Agung Mulai Semburkan Lava tapi Belum Sampai Luber

Baca: Kisah Bonek Dukung Timnya di Bandung: Bermodal Rp 200 Ribu, Kalau Nggak Cukup? Ya Modal Nekat

Namun Tata melawan. Ia mengambil gunting dan cutter lalu menusukkannya ke tubuh Andri hingga melukai tangan petugas tersebut.

Petugas lain datang untuk menyudahi pertikaian itu.

Tata ditangkap petugas Lapas karena perbuatannya, sementara Andri dibawa ke klinik untuk menjalani pengobatan atas luka yang dialaminya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved