Gunung Agung Meletus

Yang Terjadi di Gunung Agung Adalah Letusan Freatik, Apa itu? Simak Penjelasan ini

Gunung Agung pada Selasa, (21/11/2017) sore, kembali mengeluarkan asap berwarna pekat. . .

Editor: Fauzie Pradita Abbas
capture video
Kondisi terakhir kawah Gunung Agung hasil pantauan 29 September 2017. 

TRIBUNJABAR.CO.ID, SEMARAPURA - Gunung Agung pada Selasa, (21/11/2017) sore, kembali mengeluarkan asap berwarna pekat yang terpantau tertiup mengarah ke arah Timur Tenggara. 

Aktivitas vulkanik Gunung Agung inipun oleh PVMBG dinyatakan bahwa Gunung Agung telah meletus tepat pada pukul 17.05 Wita.

Meski sebelumnya pantauan Gunung Agung sejak pagi hingga siang tadi tak menampakan tanda-tanda gempa yang signifikan, PVMBG menyatakan bahwa letusan Gunung Agung sore tadi merupakan letusan freatik.

 
Gunung Agung
Gunung Agung (Istimewa)

Kepala Pos Pantau Gunung Api Agung di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Dewa Mertayasa menegaskan, letusan yang terjadi terhadap Gunung Agung tersebut merupakan letusan freatik.

Letusan tersebut bersumber dari air kawah, dampak dari naiknya magma yang terpantau sejak tanggal 22 oktober lalu.

Gunung Agung diamati dari Pos Pantau
Gunung Agung diamati dari Pos Pantau (Tribun Bali/Eka Mita Suputra)

Panasnya batuan ditambah tingginya curah hujan di sekitar kawah, memicu asap pekat mengandung debu yang bersumber dari material di sekitar kawah.

"Letusan gunung Agung tadi merupakan letusan freatik. Sementara, kegempaan belum mengindikasikan terjadinya letusan magmatik," Jelas Dewa Mertayasa.

Namun demikian, Dewa Mertayasa meminta masyarakat terutama di lereng timur dan tenggara Gunung Agung untuk tetap waspada.

Mengingat arah angin membawa partikel debu letusan Gunung Agung ke arah Timur dan tenggara Gunung Agung.

"Letusan seperti ini kedepannya kemungkinan akan sering terjadi. Ini masih ekternal, bukan langsung dari aktivitas magmatik. Tapi masyarakat di sisi timur dan tenggara lereng Gunung Agung untuk tetap waspada, karena debu berterbangan ke arah tersebut," jelas Dewa Mertayasa.

Meskipun sudah dinyatakan mengalami erupsi, namun PVMBG belum berencana untuk melakukan peningkatan status aktivitas vulkanik gunung agung.

Gunung Agung
Gunung Agung (Istimewa)

Hal ini masih harus menunggu data lainnya seperti kegempaan (seismik), dan deformasi gunung.

Berdasarkan evaluasi terakhir, PVMBG masih menganalisis aktivitas vulkanik Gunung Agung masih berada di Status  Siaga (level 3).

Dari aktivitas vulkanik belum menunjukkan adanya lonjakan kenaikan kegempaan.

Tremor Non-Harmonik sebanyak 1, kali dengan amplitudo 2 mm dan durasi 36 detik.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved