Gunung Agung Meletus

Gunung Agung Meletus, Miyabi Ingin Datang ke Bali dan Happy di Klub Malam

Kabar erupsi Gunung Agung tak menyurutkan rencana Maria Ozawa atau Miyabi(31), berkunjung ke Bali.

Editor: Fauzie Pradita Abbas
Kolase Tribun Jabar
Miyabi 

TRIBUNJABAR.CO.ID, TOKYO - Kabar erupsi Gunung Agung tak menyurutkan rencana Maria Ozawa atau Miyabi (31), berkunjung ke Bali.

"Mau main-main ke sebuah klub malam di Bali, saya senang sekali dengan Bali," kata Miyabi kepada Tribunnews.com.

Ia mengaku senang berada di Indonesia. Apalagi kalau ada urusan kerjaan di negeri tersebut. Orang-orangnya ramah.

Musibah Terjadi di Bali

Gunung Agung kembali menunjukan aktivitasnya setelah terpantau mengeluarkan asap pekat pada Selasa (21/11/2017) sore hari pukul 17.05 Wita.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) I Gede Suantika, menyebut asap pekat dari Gunung Agung adalah abu yang keluar dari kawah Gunung Agung dan diartikan bahwa Gunung Agung

 “Kita status masih siaga, tapi abu sudah keluar itu. Jadi itu sudah erupsi kepulan abu,” ujar Suantika.

Suantika menambahkan, meski sudah erupsi Gunung Agung statusnya masih ditetapkan pada level III atau Siaga. Kendati demikian, pihaknya meminta untuk tetap menunggu keterangan resmi dari PVMBG.

“Kejadian 17.05 Wita, tapi lebih baik tunggu rilisnya dulu di kantor ya,” ucap Gede Suantika singkat.

Sementara itu, berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan oleh PVMBG bahwa Letusan Gunung Agung, terjadi Pukul 17.05 Wita.

Terjadi letusan Gunung Agung pada pukul 17:05 Wita. Asap teramati bertekanan sedang dengan warna kelabu tebal dan dengan ketinggian maksimum sekitar 700 m di atas puncak. Abu letusan bertiup lemah ke arah Timur-Tenggara.

Letusan masih terus berlangsung. Masyarakat agar tetap tenang namun agar senantiasa mengikuti rekomendasi PVMBG dalam Status Level III (Siaga).

Rekomendasi :

1. Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah G. Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak G. Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan- Baratdaya sejauh 7.5 km. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru. Daerah yang terdampak antara lain Dusun Br. Belong, Pucang, dan Pengalusan (Desa Ban); Dusun Br. Badeg Kelodan, Badeg Tengah, Badegdukuh, Telunbuana, Pura, Lebih dan Sogra (Desa Sebudi); Dusun Br. Kesimpar, Kidulingkreteg, Putung, Temukus, Besakih dan Jugul (Desa Besakih); Dusun Br. Bukitpaon dan Tanaharon (Desa Buana Giri); Dusun Br. Yehkori, Untalan, Galih dan Pesagi (Desa Jungutan); dan sebagian wilayah Desa Dukuh.

2. Jika erupsi terjadi maka potensi bahaya lain yang dapat terjadi adalah terjadinya hujan abu lebat yang melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya. Hujan abu lebat juga dapat meluas dampaknya ke luar Zona Perkiraan Bahaya bergantung pada arah dan kecepatan angin. Pada saat rekomendasi ini diturunkan, angin bertiup dominan ke arah Selatan-Tenggara. Oleh karena itu, diharapkan agar hal ini dapat diantisipasi sejak dini terutama dalam menentukan lokasi pengungsian.

3. Mengingat adanya potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA) pada manusia maka diharapkan seluruh masyarakat, utamanya yang bermukim di sekitar G. Agung maupun di Pulau Bali, segera menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata sebagai upaya antisipasi potensi bahaya abu vulkanik.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved