Hujan Semalam Suntuk, Beberapa Lokasi di Ciamis Alami Longsor, Irigasi pun Jebol

warga bersama petugas kepolisian dan TNI beserta relawan dari BPBD dan Tagana bergotong royong menyingkirkan puing longsor.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Andri M Dani
Runtuhan tembok tebing di Dusun Cidewa, Desa Dewasari Cijeungjing, Ciamis, Selasa (14/11/2017) malam menimpa mobil yang sedang diparkir di samping rumah kediaman Hamim (56). Puing longsor juga menimpa dapur rumah milik korban. Hujan lebat yang mengguyur Ciamis sejak Selasa (14/11) sore hingga Rabu (15/11/2017) pagi memicu banjir yang menggenangi ratusan rumah di Dusun Padomasan Desa Purwosari Banjarsari menyusul meluapnya Sungai Cikaso dan Sungai Cikawase. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.CO.ID, CIAMIS– Hujan lebat yang mengguyur Ciamis nyaris tanpa henti sejak Selasa (14/11/2017) sore sampai Rabu (15/11/2017) pagi memicu terjadi longsor di beberapa lokasi di Ciamis.

Hujan dengan intensitas tinggi itu pun memicu banjir melanda ratusan rumah di Dusun Padomasan, Desa Purwasari, Kecamatan Banjarsari, menyusul meluapnya Sungai Cikaso dan Sungai Cikawasen.

Ketika hujan lebat masih mengguyur sekitar pukul 21.30 Selasa (14/11/2017) malam, tembok penahan tebing (TPT) setinggi 3 meter panjang 20 meter di samping rumah Hamim (56) di Jalan KH Fadlil Dusun Cidewa Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing runtuh.

Runtuhan TPT dan tebing itu menimpa bagian dapur dan mobil kijang Z 1469 WX milik korban.


Mobil yang disimpan di sisi rumah yang berlokasi tak jauh dari Komplesk Pesantren Darussalam tersebut ringsek.

“Waktu kejadian tadi malam hujan masih lebat, tiba-tiba tembok tebing yang berada di sisi rumah Pak Hamim runtuh menimpa mobil,” ujar Iing Kuswandi, tetangga korban kepada Tribun Rabu (15/11/2017).

Pada Rabu (15/11/2017) pagi, menurut Iing, warga bersama petugas kepolisian dan TNI beserta relawan dari BPBD dan Tagana bergotong royong menyingkirkan puing longsor.

Baca: Setya Novanto Sudah Dicegah ke Luar Negeri Sejak 2 Oktober 2017

Sekitar pukul 23.00 Selasa (14/11/2017) malam luapan Sungai Selaponteng, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, memicu jebolnya bendu-ng irigasi Selaponteng.

Akibatnya, menurut Ohan Hidayat, warga setempat, pasokan air irigasi untuk 60 hektare sawah dan 5 hektare kolam di Desa Payungsari dan Desa Banjarangsana terhenti.

“Puluhan hektare sawah di dua desa tersebu terancam kekeringan, tak mendapat pasokan air menyusul jebolnya bendung irigasi Selaponteng,” ujar Ohan HIdayat yang juga tokoh masyarakat Panumbangan.


Hujan lebat Selasa (14/11/2017) malam juga telah memicu runtuhnya rumah yang dihuni Koko Komarudin sekeluarga di Dusun Cibeureum RT 37/08, Desa Cibadak, Kecamatan Banjarsari.

Para penghuni rumah itu pun terpaksa mengungsi.

Di Dusun Lengkong, Desa Pusakasari, Kecamatan Cipaku, dua rumah warga ambruk diterjang hujan lebat. Masing-masing rumah yang didiami Supriatna sekeluarga dan Kartini sekeluarga.

Baca: Fakta Menarik Setya Novanto: Siapa Guru dan Bagaimana Kiprahnya Hingga Jadi Ketua Umum Partai Golkar

Luapan Sungai Cikaso dan Sungai Cikawasen Selasa (14/11/2017) malam menyebabkan 104 rumah di di Dusun Padomasan Desa Purwosari Kecamatan Banjarsari tergenang banjir.

Masing-masing 47 rumah di RT 29/ 05 Dusun Padomasan dan 57 rumah di RT 30/05 dusun yang sama.

“Sampai siang ini genangan banjir di Dusun Padomasan belum surut, masih menggenangi halaman rumah warga,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ciamis, Ani Supiani, Rabu (15/11/2017) siang.


Bupati Ciamis, Drs H Iing Syam Arifin saat meninjau lokasi longsor TPT di Dusun Cidewa Desa Dewasari Cijeungjing Rabu (15/11) menyebutkan akan membentuk tim reaksi cepat (TRC) yang disiagakan 24 jam sehari di Dinas PUPR untuk mengantisipasi banyaknya terjadi bencana selama musim hujan ini.

“(Di samping  Satgas di BPBD maupun relawan Tagana di Dinsos) Adanya tim reaksi cepat ini, diharapkan penanggulangan darurat cepat dilakukan. Bila butuh alat berat, bisa dilakukan secara cepat,” ujar Iing.

Tiap terjadi bencana longsor dan banjir, ucap Iing, umumnya yang menjadi korban adalah pemukiman warga serta infrastruktur baik itu jalan, jembatan, irigasi maupun fasilitas umum yag berkaitan dengan tugas ke-PU-an maupun pemukiman. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved