Begini Kronologi Petugas di GBLA Dikeroyok Bonek, Kejar Pakai Tabung Appar Dan Kayu
Andri (22), rekan Endas, melihat puluhan bonek berlari mengejar Endas menggunakan tabung appar
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Pekerja di Stadion GBLA, Endas Sutisna (28), dikeroyok bonek di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Rabu (15/11/2017).
Endas diduga dikeroyok hanya karena menegur beberapa bonek tersebut.
Andri (22), rekan Endas, melihat puluhan bonek berlari mengejar Endas menggunakan tabung appar (tabung pemadam kebakaran) dan kayu.
Ternyata Ini yang Dibawa Kevin Lilliana ke Karantina Miss International 2017 Agar Bisa Merasa Tenang https://t.co/ZLQL3o3brU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 15, 2017
"Sekira 30 orang tadi mengejar Endas dari pintu J sampai pintu P. Mereka saya lihat membawa tabung appar dan kayu," kata Andri kepada TribunJabar di Rumah Sakit Al-Islam, Kota Bandung (15/11/2017).
Andri mengatakan pada saat pertandingan, ada lima orang yang berada di ruang panel listrik untuk mengoperasikan lampu sorot untuk penerangan lapangan.
Terdapat tiga orang karyawan dari PT Dwitama Putra Mandiri, dan ada dua orang pegawai PLN yang berada di dalam ruang panel, Andri dan Endas adalah karyawan tetap GBLA yang sedang bertugas.
Baca: Tinggalkan Rumah Setya Novanto, Penyidik KPK Bawa 3 Tas Jinjing dan 2 Koper
Sekira pukul 17:00 WIB, ucap Andri, tiba-tiba pintu ruang panel didobrak puluhan orang.
Melihat hal itu, karena rasa tanggung jawab, Endas langsung menuju pintu dan menanyakan alasan pendobrakan pintu.
Belum sempat mendapat jawaban, Endas langsung dipukul oleh puluhan orang, dan dia berlari ke lantai tiga GBLA.
Bek Madura United Enggan Gabung Persib Bandung, ini Klub yang Dituju https://t.co/wHmY02pWwV via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 15, 2017
"Saya lari ke lantai bawah, Endas ke lantai tiga dan terus menerus dikejar oleh puluhan suporter bonek," kata Andri.
Andri yang sudah bekerja bersama Endas selama tiga tahun di GBLA menambahkan Endas terjatuh di pintu P dalam kondisi baju robek dan langsung dibantu oleh dua polisi yang berjaga.