Video Oknum Guru Honorer Tendang Kepala Siswa di Tangerang Jadi Viral, Begini Nasib Sang Guru Kini
Video kekerasan seorang guru pada siswa kembali menjadi viral di dunia maya. Kejadian itu dilakukan oleh seorang guru ...
Penulis: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra | Editor: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra
TRIBUNJABAR.CO.ID - Video kekerasan seorang guru pada siswa kembali menjadi viral di dunia maya.
Kejadian itu dilakukan oleh seorang guru honorer SMK Gema Karya Bangsa di Cisoka, Tangerang.
Guru honorer tersebut tertangkap kamera menendang siswanya sebanyak dua kali.
Ternyata Ini yang Dibawa Kevin Lilliana ke Karantina Miss International 2017 Agar Bisa Merasa Tenang https://t.co/ZLQL3o3brU via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 15, 2017
Sebelumnya, siswa tersebut baru melakukan push-up sebagai hukuman sebanyak seratus kali.
Siswa bercelana panjang itu menghitung hingga seratus kemudian berdiri dan hendak kembali ke bangkunya.
Namun sang guru honorer yang awalnya sedang memainkan ponsel langsung mengalihkan perhatian pada siswa tersebut dan meminta siswanya mengulangi push-up.
"Balik lagi dari satu," perintah guru tersebut pada siswanya.
Mungkin merasa lelah, siswa tersebut kembali namun memilih untuk duduk di lantai dan melontarkan keberatannya.
Baca: Dulu Terhalang Restu Orang Tua, 4 Pasangan Selebriti Ini Tetap Menikah dan Jadi Keluarga Harmonis
Sontak saja guru yang awalnya 'anteng' memainkan ponsel itu beranjak dan langsung menendang kepala siswanya.
Setelahnya sang guru memarahi siswanya sambil bertolak pinggang.
Diberi jawaban oleh siswanya, guru ini justru kembali menendang siswanya untuk kedua kalinya hingga siswa itu terjatuh.
"Push-up lagi seratus," perintah guru berkemeja batik itu pada siswanya setelah memarahi.
Melansir dari TribunWow.com, Kepala Polsek Cisoka, AKP Amanta membenarkan adanya tindak kekerasan ini.
Kini diketahui kedua belah pihak telah berdamai dan sang guru honorer telah dipecat dari SMK Gema Karya Bangsa.
Subhanallah! Tampil Cantik di Miss International 2017, Begini Wajah Kevin Lilliana saat Bangun Tidur https://t.co/54ltV6FZ75 #TribunJabar pic.twitter.com/zoxFhZMAUm
— Tribun Jabar (@tribunjabar) November 15, 2017
Viral Video Pemukulan Siswa, Ternyata Pelakunya Bukan Guru atau Orangtua Siswa
- Simpang siur video tindak kekerasan terhadap seorang siswa akhirnya terpecahkan.
Sebelumnya beredar informasi yang menyebutkan bahwa peristiwa dalam video terjadi di Pangkalpinang.
Sempat juga ada pers release dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menjelaskan terkait peristiwa tersebut.
Dalam rilis tersebut disebutkan korban berinisial RHP dan pelakunya merupakan guru matematika berinisial M.
Beredar pula versi lain menurut wargantet terkait kronologi peristiwa dalam video.
Bahkan ada yang menyebut pelaku pemukulan merupakan orangtua yang marah karena anaknya telah dihamili oleh siswa yang dipukuli itu.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui siaran persnya meluruskan anggapan keliru yang beredar di benak publik.
Menurut hasil investigasi lapangan Kemendikbud, diketahui pelaku pemukulan pada video bukanlah guru atau orangtua siswa.
Pelakunya adalah siswa teman sekelas korban.
“Itu kejadiannya di SMK Bina Utama, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, dan itu bukan kekerasan guru kepada siswa, dan juga bukan kekerasan orangtua kepada siswa, melainkan kekerasan antar siswa di kelas. Karena badan siswa tersebut besar, sehingga terlihat seperti orangtua,” demikian dijelaskan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Hamid Muhammad, di kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa (07/11/2017).
Hamid menambahkan alasan pemukulan ditengarai karena pertengkaran siswa kelas 10.

Seorang siswa yang melakukan tindak kekerasan itu tak terima diejek oleh teman-teman sekelasnya.
"Akhirnya dia ngamuk, dan memukul apa saja, kemudian temannya merekam videonya lalu jadi viral,” jelas Hamid.
Menurut informasi, peristiwa pada video terjadi Kamis lalu.
Adapun investigasi kasus dilaksanakan Kemendikbud bersama KPAI.
Tim investigasi melakukan klarifikasi kepada Dinas Pendidikan Provinsi, KPAI Daerah, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Kepala SMK terkait, dan semua siswa yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Para siswa yang terlibat langsung di mediasi oleh kepala sekolah, dan mereka didamaikan semua,” ujar Hamid.