Usianya Baru Dua Setengah Tahun, Anak Ini Sudah Alami Kerontokan Rambut, Penyebabnya Bikin Miris!

Akhirnya sang ibu tahu bahwa anak balitanya itu kerap berkeringat dan tersentak saat tidur.

Penulis: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra | Editor: Futhuriyyah Rufaidah Mahendra
World of Buzz

TRIBUNJABAR.CO.ID - Pendidikan merupakan satu di antara hal penting yang harus dipersiapkan untuk masa depan anak.

Namun ada orang tua yang memilih untuk memaksakan pilihannya, contohnya pilihan sekolah, dengan alasan demi masa depan anaknya itu.

Karena begitu ingin anaknya mengenyam pendidikan di sekolah bergengsi, orang tua memforsir sang anak untuk belajar secara keras.


Berbagai macam cara dari mulai mengatur jadwal belajar hingga mendaftarkan anaknya di kelas tambahan sepulang sekolah menjadi pilihan beberapa orang tua.

Sayangnya, tidak semua anak cocok dengan cara orang tuanya yang begitu memaksa untuk bersekolah di tempat bergengsi.

Akibatnya sang anak bisa merasa tertekan karena tuntutan yang berlebihan dari orang tua.

Mirisnya, hal tersebut dialami oleh seorang balita bernama Tong Tong yang usianya baru menginjak dua setengah tahun.

Balita asal Shanghai itu dipaksa belajar secara keras oleh orang tuanya agar bisa masuk ke taman kanak-kanak (TK) elit.

Tong Tong yang masih duduk di bangku pendidikan anak usia dini (PAUD) ini terpaksa memasuki beberapa kelas.

Ilustrasi anak PAUD
Ilustrasi anak PAUD (World of Buzz)

Ibunya tak ingin Tong Tong ketinggalan dari teman-temannya yang lain.

Karena itu Tong Tong didaftarkan dalam lima kelas, yaitu kelas Bahasa Inggris, matematika, piano, seni, dan hosting.

Bukannya semakin pintar dan siap masuk ke TK elit, Tong Tong justru merasa tertekan hingga rambutnya rontok.

Masalah tersebut diketahui ibunya sejak dua bulan lalu saat ia menemukan beberapa helai rambut di bantal Tong Tong.

Menyadari ada sesuatu yang salah, ibu Tong Tong mencoba untuk memantau lebih jauh selama beberapa malam.

Akhirnya sang ibu tahu bahwa anak balitanya itu kerap berkeringat dan tersentak saat tidur.

Baca: Ricky Harun Main di Sinetron Baru, Istrinya Kasih Kode untuk Tambah Momongan: Buat Lagi Mak!

Awalnya ibu Tong Tong mengira anaknya itu kekurangan kalsium, dan lalu ia coba selesaikan dengan memberi suplemen di toko.

Tetapi keadaan Tong Tong semakin buruk dan akhirnya sang ibu memutuskan untuk membawa Tong Tong ke kampung halamannya di Wuhan.

Di sana, Tong Tong dibawa menemui spesialis kulit di sebuah rumah sakit.

Dokter Goh yang memeriksa Tong Tong mendiagnosisnya dengan 'alopecia areata', penyakit autoimun umum yang menyebabkan rambut rontok pada kulit kepala dan wajah.

Kondisi seperti ini biasa terjadi pada orang dewasa dan remaja, namun jadi berbeda halnya karena Tong Tong masih berusia dua setengah tahun.

Anak berusia dua setengah tahun mengalami kerontokan rambu
Anak berusia dua setengah tahun mengalami kerontokan rambu (World of Buzz)

Alopecia areata memang diketahui sering diderita siswa sekolah menengah di China karena lingkungan belajar yang intens dan penuh tekanan.

Dokter Goh memang menyebutkan bahwa Tong Tong merupakan pasien termuda yang pernah ditangani olehnya yang menderita penyakit tersebut.

"Apakah Tong Tong mengalami perubahan besar dalam hidupnya?" tanya dokter pada ibu Tong Tong, dilansir dari World of Buzz.

Akhirnya ibu Tong Tong mengakui seberapa kompetitif dirinya agar Tong Tong dapat bersekolah di TK elit.

Tak sampai di situ, ibu Tong Tong juga kerap memarahi Tong Tong jika malas belajar.

Baca: Tak Lagi Jadi Artis,Gadis Sampul Ini Banting Setir Jadi Perias Jenazah, Begini Kehidupannya Sekarang

"Kamu harus belajar keras agar bisa diterima (di TK)," ujar ibu Tong Tong saat memarahi anaknya yang malas belajar.

Karena hal-hal tersebut akhirnya Tong Tong mengalami tekanan hingga rambutnya rontok di usia yang begitu dini.

Kendati demikian, bukan hanya Tong Tong yang mengalami tekanan, ibunya juga merasakan hal yang sama.

Ibunya ternyata sering susah tidur di malam hari karena mengkhawatirkan pendidikan Tong Tong.

Setelah mengetahui kebenarannya, dokter menyarankan agar ibunya mengurangi kelas yang diikuti Tong Tong.

Dokter menjelaskan bahwa dalam banyak kasus, kondisi Tong Tong saat ini akan sembuh dengan sendirinya.


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved