Kronologi Bom Bali 1 Akhirnya Terungkap - Ledakan di Rumah Kontrakan, Tak Banyak Diketahui

Tidak banyak pemberitaan yang menjelaskan bahwa terdapat sebuah ledakan yang terjadi di rumah kontrakan yang dihuni . . .

Editor: Dedy Herdiana
Kolase Foto Tribun Jabar
Komjen Pol Arif Wachjunadi - Bom Bali 

TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Tidak banyak pemberitaan yang menjelaskan bahwa terdapat sebuah ledakan yang terjadi di rumah kontrakan yang dihuni pelaku Bom Bali 1.

Tepat pada 6 Oktober 2002, terjadi sebuah ledakan yang cukup besar di dalam ruang perakitan bom.

Saat itu, Amrozi membawa bahan bom yang sudah dirakit oleh Dr Azhari bin Husin didalam filling cabinet.

Namun, Amrozi, tidak membawanya secara benar.

Baca: Pilih Nikah Diam-Diam dengan Janda, Musisi Ini Akan Dikaruniai Anak Ke 4. Netizen Ucapkan Selamat

Dirinya menyeret bahan tersebut untuk masuk ke dalam mobil L-300 yang sudah siap di depan garasi.

Bahan bom yang tercecer di lantai tersebut menimbulkan percikan api dan ledakan yang cukup besar.

Ledakan itu kemudian menimbulkan asap dari dalam ruang perakitan, kaca-kaca kontrakan bergetar dan suara ledakan terdengar hingga tetangga.


Hal itu juga terungkap dari Buku "Misi Walet Hitam; Menguak Misteri Dr Azhari," yang ditulis oleh Komjen Pol Arif Wachjunadi.

Komjen Pol Arif Wachjunadi
Komjen Pol Arif Wachjunadi (TRIBUNNEWS.COM)

Dalam buku setebal 342 halaman tersebut, juga terungkap penyamaran yang dilakukan pelaku Bom Bali 1 lainnya, Idris.

Idris, berperan sebagai orang kaya yang sering menggonta-ganti mobil.

Idris, kala itu, kerap terlihat memakai sebuah kalung dan cincin emas berukuran besar serta bersikap petantang-petenteng.

Baca: Ditanya Aliran Dana Proyek E-KTP, Drajat Menjawab denganTerbata-Bata

"Dia juga sering memberikan uang tips kepada pemilik rental. Sehingga, dia dipercaya pengusaha rental," kata Arif saat berbincang dengan Tribun di Jakarta beberapa waktu lalu.

Idris pula yang berperan sebagai orang yang ramah dengan para tetangga dan juga penghuni kost di lantai dua rumah kontrakan tersebut.

Ketika ada ledakan di kontrakan, Idris, yang saat itu memiliki tugas untuk memperhatikan tetangga dan penghuni kost, langsung mengecek keluar kontrakan dan banyak tetangga mulai bertanya.

"Dia bilang hanya ada yang konslet saja. Tidak ada lanjutannya. Tetangga kemudian percaya dan membubarkan diri. Padahal, di dalam itu sangat kacau akibat ledakan itu," tutur Komjen Pol Arif Wachjunadi kepada Tribun.

Dr Azhari yang berada di dalam kontrakan tersebut sempat pucat pasi, begitu juga dengan penghuni lainnya.


Mereka, kata Arif, khawatir kejadian itu menjadi bahan perbincangan dan rencana eksekusi pengeboman di Sari Club dan Paddy's Cafe terbongkar.

Tidak lama, semua pelaku Bom Bali 1 yang berada di dalam rumah akhirnya dievakusi di sebuah wisma penginapan di dekat kontrakan.

Serta terus memantau kegiatan yang berada di sekitar kontrakan tersebut.

"Setelah dua hari, mereka merasa aman, kemudian kembali ke kontrakan untuk melanjutkan perakitan," urai dia. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved