Ditanya Aliran Dana Proyek E-KTP, Drajat Menjawab denganTerbata-Bata

Mantan Ketua Pengadaan Proyek E-KTP, Drajat Wisnu Setyawan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (20/10/2017). . .

Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI: Sejumlah Mahasiswa Banten-Bandung melakukan unjuk rasa mendukung komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menuntaskan kasus korupsi mega proyek e-KTP, di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (27/3/2017). 

"Saya tidak tahu itu rumah siapa. Tapi belakangan, saya tahu itu rumah Ade Komarudin," kata Drajat terbata-bata.

Jhon yang mendengar ucapan itu, kembali bertanya kebenaran rumah yang dimaksud oleh Drajat. "Anda yakin itu rumah Ade Komarudin?" tanya Jhon.

"Eh bagaimana? Saya tidak tahu, Yang Mulia, saya tahu dari televisi kalau itu rumah Ade Komarudin. Saya hanya ketemu ibunya," jawab Drajat seraya memegang kepalanya.

Sikap yang diperlihatkan olehnya, bukan tanpa alasan. Pasalnya, dia selama ini stres menghadapi penyidikan. Keluarganya sangat terganggu sekali ketika namanya disebut dalam dakwaan menerima uang dari proyek yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun itu.

"Saya stres. Sangat berat sekali, keluarga saya juga sangat terganggu sekali. Kalau tidak kuat berdoa, kami pasti depresi," kata dia. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved