Ditanya Aliran Dana Proyek E-KTP, Drajat Menjawab denganTerbata-Bata

Mantan Ketua Pengadaan Proyek E-KTP, Drajat Wisnu Setyawan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (20/10/2017). . .

Editor: Dedy Herdiana
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI: Sejumlah Mahasiswa Banten-Bandung melakukan unjuk rasa mendukung komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam menuntaskan kasus korupsi mega proyek e-KTP, di depan Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin (27/3/2017). 

TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Mantan Ketua Pengadaan Proyek E-KTP, Drajat Wisnu Setyawan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (20/10/2017) terdengar terbata-bata saat menjawab pertanyaan dari Hakim Tipikor, Jhon Halasan Butarbutar.

Di dalam persidangan, Drajat ditanya mengenai aliran dana proyek E-KTP yang mengalir ke kantongnya.

Dirinya mengaku bahwa memang ada dana dari proyek tersebut sebesar USD 40 ribu dari Sugiharto.

"Iya, Yang Mulia, saya menerima uang itu. Tetapi saya sudah kembalikan ke KPK," ucapnya.

Baca: Kronologi Bom Bali 1 Akhirnya Terungkap - Lagu Rock dengan Volume Tinggi Sering Terdengar

Drajat menjelaskan bahwa Sugiharto sebagai atasannya, saat itu dikenal galak.

Sehingga saat memberikan uang itu, dia merasa Sugiharto sedang baik kepadanya.

Jhon lalu mencecar sikap Drajat atas penerimaan dana itu. Drajat berulang kali mengaku menyesal dan tidak akan melakukan perbuatan itu lagi.

"Kalau boleh menyesal, seharusnya saya tidak mau. Tapi Pak Dirjen Sugiharto galak, Yang Mulia," kata Drajat.


Namun, Jhon menyangsikan perkataan itu. Dirinya melihat raut muka Drajat yang sama sekali tidak ada penyesalan. Jhon kembali bertanya mengenai sikap tersebut dan ucapan dia.

"Maaf saya tidak melihat ada penyesalan itu dari anda," sergah Jhon ketika Drajat mengatakan penyesalannya.

Bukan hanya aliran dana, Jhon juga mencecar pertanyaan mengenai pengiriman dana sebesar Rp 1 miliar dari Sugiharto kepada seseorang yang tinggal di komplek DPR, Kalibata, Jakarta.

Drajat yang mengantarkan uang itu, tidak tahu rumah siapa yang dimaksud oleh mantan pejabat Kemendagri tersebut.

Dirinya hanya mengantarkan amplop coklat kepada penghuni rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved