Inilah 4 Tuntutan Bobotoh pada Manajemen Persib Bandung yang Akan Ladeni Madura United Sore Ini
Ratusan bobotoh menggeruduk Graha Persib di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (17/10/2017), karena tidak puas dengan ...
TRIBUNJABAR.CO.ID - Ratusan bobotoh menggeruduk Graha Persib di Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Selasa (17/10/2017), karena tidak puas dengan prestasi yang didapat tim kebanggaaan mereka, Persib Bandung.
Mereka melakukan long march. Awalnya, mereka berkumpul di GOR Saparua, sekitar pukul 11.00 WIB lalu berjalan kaki sekitar sejauh 2,2 kilometer ke Graha Persib.
Bobotoh tersebut tanpa henti menyanyikan dan meneriakkan aspirasi mereka di depan Graha Persib dan meminta dipertemukan dengan petinggi PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Tunjukkan Solidaritas Sepak Bola, Ernest Prakasa Galang Dana Untuk Keluarga Choirul Huda: Respect! https://t.co/orE1VOAtXd via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 18, 2017
Derasnya guyuran hujan tidak menghentikan tekad bobotoh ini menyampaikan aspirasi.
Karena aksi itu, J alan Sulanjana pun terpaksa ditutup sementara. Jalan dipenuhi bobotoh.
Dalam teriakan-teriakan mereka, bobotoh tak puas terhadap manajemen yang menaungi Persib Bandung, tim kesayangan mereka.
"Naha Persib teh jadi kieu?" teriak seorang bobotoh sembari mengangkat poster bertuliskan "Naha Jadi Kieu".

Baca: Kunjungi Ahok di Rutan, Agus Yudhoyono Bawa Kue Basah
Beberapa bobotoh menangis di bawah guyuran hujan lantaran tikak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan soal nasib kesayangan mereka.
Satu di antara perwakilan bobotoh dalam aksi itu, Albert menyebut prestasi buruk Persib Bandung tidak sekadar membuat bobotoh malu melainkan membuat Indonesia malu di mata dunia.
"Sekarang media asing meliput Persib tapi bukan hal yang bagus, melainkan hal yang negatif. Kami minta manajemen Persib agar memperbaiki diri. Meski di era modern footbali sepak bola sudah menjadi bisnis, bisnis harus sebanding dengan peringkat atau prestasi," ujar Albert di sela aksi.
Menurutnya, Persib Bandung harus menghargai suporter bahkan sampai ada yang meninggal dunia.
"Panpel di Indonesia kelihatan cuek dan mikirin bisnis. Jangan peras terus suporter karena stakeholder terbesar Persib itu bobotoh," kata dia.

Albert mengatakan hal yang membuat malu yakni tidak adanya kejelasan sosok pelatih kepala di tim Maung Bandung.
Baca: Mengejutkan, Ini Hasil Penelitian DNA Jenglot
"Pelatih tim lain pun sampai mengolok-olok Persib tapi Persib tidak malu dan cuek saja seenaknya ejek Persib. Pelatih Persib siapa? Seakan cuek, enggak peduli," kata dia.
Status Emral Abus, ucapnya perlu dijelaskan lantaran kerap tidak hadir baik di pertandingan maupun saat sesi latihan.
Albert dan kawan-kawan berharap setelah menjadi juara LSI 2014 dan Piala Presiden 2015, Persib Bandung bisa berjaya lagi.
"Jangan sekadar menjadi lip service. Bagaimana realisasi menjadi Persib berjaya kembali. Mereka menyebut sekarang golden era tapi akhirnya malu sendiri. Mungkin hanya bisnis golden era-nya. Kalau tahun ini gagal, kami tantang tahun depan," kata dia.
Ada empat tuntutan bobotoh dalam aksi itu.
1. Meminta manajemen, staf pelatih, maupun pemain untuk memberikan pertanggungjawaban secara nyata terkait kondisi Persib Bandung yang saat ini terpuruk di papan tengah klasemen.
Baca: Ladeni Madura United, Persib Bandung Kembali Bertanding Sore Hari di Si Jalak Harupat
2. Meminta manajemen Persib Bandung memperjelas situasi soal pelatih kepala yang menangani Atep dan kawan-kawan. Pelatih diharapkan memang merupakan sosok yang tepat untuk mengangkat prestasi tim.
3. Meminta agar manajemen, tim pelatih, serta para pemain menyadari peran dan fungsi suporter sebagai salah satustakeholder klub.
Baik manajemen, tim pelatih, maupun pemain diharapkan berperilaku lebih baik kepada para suporter.
4. Manajemen, tim pelatih, maupun pemain diharapkan punya rasa malu demi menjaga nama baik dan nama besar tim di kancah sepakbola nasional maupun media massa. (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)
Sore Hari Ini, Persib Bandung Akan Ladeni Madura United
Persib Bandung sempat melakoni laga tandang pada malam hari saat menjamu Barito Putera, Senin (9/10/2017).
Itu adalah pertama kali Pangeran Biru tampil pada malam hari di Stadion Si Jalak Harupat sejak putaran kedua Liga 1.
Sebelum, di stadion yang sama, Maung Bandung menjamu melakoni laga kontra Semen Padang, Bali United, dan Bhayangkara FC pada sore hari.
Persib Bandung dikabarkan akan kembali melakoni pertandingan sore hari di Stadion Si Jalak Harupat saat menjamu Madura United pada medio pekan ini, Kamis (19/10/2017).
Pertandingan meladeni Laskar Sape Kerrab digelar pukul 15.00 WIB karena alasan keamanan.
Ada perubahan, dimajukan sekitar 3,5 jam dari jadwal semula.
Baca: Ikut Komentari soal Pribumi, Iwan Fals Disindir Netizen: Lupa Lirik Lagu Sendiri?
Dikutip dari Bolasport.com, jadwal awal dari PT Liga Indonesia Baru (LIB), kick off pertandingan itu tepat pada pukul 18.30 WIB.
Perubahan jadwal laga itu merujuk kepada surat keputusan dari Kepolisian Resor (Polres) Bandung dengan nomor R/Renpam/X/2107 yang ditanda tangan Kapolres Bandung, AKBP Nazly Harahap, S. I. K.
Surat itu berisikan rencana pengamanan pertandingan sepakbola Liga 1 2017 antara Persib Bandung dan Madura United.
Karena keputusan dari pihak keamanan ini mendadak, panitia pelaksana (panpel) Persib tidak sempat merevisi jadwal sepak mula di tiket yang terlanjur dicetak.
Jadwal kick off yang tertera di tiket masih 18.30 WIB.
Terkait hal itu, panpel Persib Bandung pun menyampaikan permintaan maaf kepada penonton.
Baca: Bikin Hujan Gol di Markas Maribor, Liverpool Puncaki Klasemen
Menjelang kontra Madura, Persib Bandung tak hanya mendapat tekanan dari bobotoh tapi juga jadwal padat.
Karena itu, Atep dan kawan-kawan tidak ada jadwal libur setelah menelan kekalahan di markas PSM Makassar.
Persib Bandung dihadapkan pada jadwal yang cukup padat pada pekan ini.
Setelah menjamu Madura United pada Kamis (19/10/2017), tim asuhan Emral Abus tandang ke Persela Lamongan, Minggu (22/10/2017).
Asisten pelatih Persib Bandung, Herrie Setyawan akan memaksimalkan waktu yang ada untuk persiapan.
"Kami manfaatkan dua hari ini menjelang lawan Madura United," katanya di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Senin (16/10/2017). (Tribun Jabar/Tarsisius Sutomonaio)
Lagu 'Sayang' Ternyata Berasal dari Lagu Jepang, Ini Versi Aslinya https://t.co/Ohswchj3Za via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 18, 2017