Penipuan First Travel
Syahrini: Naudzubilah, Saya Tak Mau Tersangkut di Akherat untuk Urusan Uang
Menurut Syahrini, dirinya sangat sedih melihat nasib para jamaah yang mengumpulkan uang bertahun-tahun tapi gagal umroh.
Syahrini Berencana Biayai Perjalanan Umroh 10 Orang Korban First Travel
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNJABAR.CO.ID, JAKARTA - Penyanyi, Syahrini, mengungkapkan niatnya untuk membiayai perjalanan umroh korban penipuan biro perjalanan, First Travel yang gagal berangkat ke tanah suci.
Syahrini mengaku simpati terhadap para korban yang gagal berangkat ke tanah suci.
Menurut Syahrini, dirinya sangat sedih melihat nasib para jamaah yang mengumpulkan uang bertahun-tahun tapi gagal umroh.
"Insya Allah saya juga ingin membantu, barangkali dari diskon ini ada hak mereka. Yang terkena kepada saya. Naudzubilah saya tidak mau, tersangkut di akherat untuk urusan uang," ujar Syahrini di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (9/10/2017).
[17:44, 10/9/2017] +62 838-2095-4516:
Gila, Nenek Kosiah Jambak Rambut dan Celupkan Muka Cucunya ke Wajan Berisi Minyak Panashttps://t.co/0AV4XYxbKt
— Tribun Jabar (@tribunjabar) October 9, 2017
Niat Pelantun lagu "Maju Mundur Cantik" tersebut diungkapkannya kepada penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri saat menjalani pemeriksaan hari ini.
"Saya mau bantu, tadi saya bilang ke penyidik tolong pak siapa aja yang puluhan tahun tapi gak berangkat," jelas Syahrini.
Sementara itu, kuasa hukum Syahrini, Hotman Paris Hutapea, menegaskan bahwa seluruh biaya 10 orang tersebut akan ditanggung oleh kliennya.
"Syahrini bilang ke penyidik mau bantu 10 orang yang udah lama menunggu. Biayanya Syahrini yang tanggung," ungkap Hotman.
Baca: 15 Foto Meyakinkan Padahal Hanya Tipuan, Jomblo Jangan Tiru Nomor 13, Miris Banget!
Baca: Digelandang ke Ruang Tahanan, Oknum Dokter yang Ancam Juru Parkir dengan Pistol Minta Maaf
Baca: Vietnam Hukum Mati Koruptor yang Rugikan Negara Rp 13,5 Miliar
Seperti diketahui dari penelusuran data First Travel, total jemaah promo yang daftar bulan Desember 2016 sampai Mei 2018 ada 72.682 orang.
Dari jumlah yang terdaftar, sebanyak 14.000 orang sudah diberangkatkan. Sementara sisanya sekitar 58.682 orang belum diberangkatkan.(*)