Mengapa Seragam TNI Bermotif Loreng? Ternyata Alasannya Sesederhana ini

Pernahkah Anda terpikir mengapa TNI harus mengenakan seragam loreng? Ini jawabannya.

Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
Sebanyak 650 anggota Yonif 141 AYJP mengikuti upacara pelepasan pasukan ke Kaltim di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Selasa (7/5/2013).Upacara pelepasan dipimpin langsung Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo. Pasukan ini diberangkatkan dengan KRI Teluk Ratai 509. 

Mereka beranggapan dengan memakai seragam militer berwarna mencolok dapat menakuti musuh.

Baca: Nikita Mirzani Akui Akun Twitter yang Mem-bully Panglima TNI Miliknya

Namun di tahun 1800-an, muncul lah tren memakai seragam loreng di kalangan tentara.

Pada motif loreng seragam TNI terdiri dari tiga warna, yaitu hijau, hitam, dan cokelat.

Masing-masing dari warna itu mewakili kondisi di Indonesia yang dipenuhi pepohonan, tanah, dan kayu.

Motif loreng pada seragam TNI disebut pola m 81 Woodland.

Baca: Meriam Buatan Swedia Dipamerkan di Bandung

Motif tersebut mulai terkanal pada tahun 1981 dan digunakan oleh tentara Inggris saat berperang melawan Argentina memperebutkan Kepulauan Falkland atau Malvinas.

Maka tak heran jika sebagian orang menyebut motif loreng ini sebagai loreng loreng Malvinas.

Baca: Enam Dosa Besar Freeport di Indonesia, Baca Ini!

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved