Oknum Polisi Tembak Warga

Sebelum Tewas Tertembak, Pengemudi Ojek Online Itu Selalu Ingin Dekat dengan Kakak Kandungnya

Di kamar itu, kata Suhendarto, sebelumnya sepulang mengojek Agus selalu bercerita dan berkumpul bersama rekan rekannya.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
Tribunjabar/Hilman Kamaludin
Suasana rumah duka Agus Mulyana 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRUBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Agus Mulyana (23), pengemudi ojek online yang tewas oleh peluru polisi, sebelum meninggal dunia selalu ingin dekat dengan kakak kandungnya, Suhendarto (33).

"Beberapa hari sebelum meninggal sikapnya ada yang aneh, almarhum selalu ingin dekat dengan saya, padahal sebelumnya biasa saja," ujar Suhendarto saat ditemui TribunJabar.co.id di rumah duka, Minggu (1/10/2017) malam.

Baca: Kim Sebut Pemain Persib Kompak, Namun Ia Tak Tahu Mengapa Tak Mampu Raih Kemenangan

Pantaun Tribun Jabar tadi malam, almarhum Agus tinggal di pemukiman padat penduduk, menempati kamar lantai dua berukuran sekitar 3 meter X 3 meter bersama kakak kandungnya Suhendarto.

"Almarhum Agus tidurnya di atas, saya di bawah.  Kalau rumah di belakang," ujar Suhendarto.

Di kamar itu, kata Suhendarto, sebelumnya sepulang mengojek Agus selalu bercerita dan berkumpul bersama rekan rekannya.

Namun menjelang insiden berdarah itu, lanjut Suhendarto, Agus selalu mengajaknya untuk nongkrong di luar rumah.

Sebelum kejadian itu atau pada Sabtu (30/9/2017) malam, Agus dan rekan-rekannya itu berkumpul di tukang kue balok di daerah Jalan Mohamad Toha.

Namun nasib berkata lain, Agus Mulyana harus kehilangan nyawa setelah berniat membantu temannya yang merupakan buronan kasus pengeroyokan yang hendak ditangkap polisi.

Saat itu Agus tertembak oleh senjata api milik aparat kepolisian di kawasan Jalan Mohamad Toha.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved