Persib Bandung
TERPOPULER PERSIB: Ezechiel Lebih Semangat di Persib Hingga Penjelasan Soal Denda 'Save Rohingya'
Rencana Ezechiel perpanjang kontrak hingga Surat yang menyebutkan bahwa Persib Bandung terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukan koreografi
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Juru gedor jangkung Persib Bandung, Ezechiel Ndouassel, mengaku, animo dan antusias bobotoh menambah semangatnya untuk membela tim kebanggaan masyarakat Jawa Barat ini.
Pemain asal Chad itu menjadi penyelamat Maung Bandung dari kekalahan atas tim tamu, Semen Padang.
Berkat gol itu, Maung Bandung terhindar dari kekalahan, laga itu ditutup dengan skor 2-2.
Persib Di-Sanksi PSSI Terkait Rohingya, Komisi X DPR RI Akan Bahas Bersama Kemenpora https://t.co/V0DpPph21W via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 16, 2017
Agen dari pemain asal Chad itu, Amougou Mathieu mengatakan Ezechiel Ndouassel sangat takjub melihat tribun stadion diisi penuh oleh bobotoh, terutama saat menghadapi Semen Padang.
Sejak gabung Persib Bandung, itu adalah membirunya stadion karena dipadati bobotoh adalah pemandangan pertama bagi Ezechiel Ndouassel.
Dalam laga-laga sebelum yang dilakoni Ezechiel Ndouassel bersama Pangeran Biru, bobotoh masih menjalani sanksi tak boleh dari di stadion.
"Itu yang membuatnya lebih semangat ke depannya untuk terus membela Persib," ujar Mathieu, saat dihubungi melalui telpon selulernya, Senin, (11/9/2017).
Bahkan, saat Maung Bandung meladeni Kabau Sirah, bobotoh melakukan koreografi yang indah di tribun timur dan tribun selatan.
Baca: Hadapi Bali United pada Sore Hari, Persib Bandung Melawan Kutukan
Tidak hanya itu, bobotoh tanpa henti bernyanyi diiringi tabuhan alat musik untuk mendukung tim kebanggaan mereka.
Satu-satunya hal yang membuat Ezechiel Ndouassel kecewa pada Sabtu lalu, ucap Mathieu, adalah hasil pertandingan, 2-2.
"Padahal Ezechiel sangat ingin bobotoh bahagia dengan merebut kemenangan tapi itu lah sepak bola. Mungkin belum waktunya (merayakan gol sekaligus kemenangan)," kata Mathieu.
Baca: Berikan Bunga Mawar untuk Ariel, Penggemar: Semoga Noah Makin Mekar dan melegenda
Saat disinggung soal selebrasi nyentrik Ezechiel Ndouassel karena meminjam kamera fotografer Tribun Jabar, Mathieu mengatakan Ezechiel Ndouassel ingin mengabadikan animo dan antusiasme bobotoh.

Ezechiel Ndouassel mengirimkan pesan kepada semua bobotoh untuk tidak berhenti dan lelah mendungkung Persib Bandung.
Ezechiel Ndouassel sudah memperkuat Persib di 5 pertandingan dengan torehan 3 gol dan 4 assist. (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)
Penjelasan Paten Soal Denda Persib Karena 'Save Rohingya'
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Persib Bandung harus rela dihukum denda Rp 50 juta setelah bobotoh membuat koreografi bernada politis.
Sebenarnya, bobotoh merupakan salah satu suporter terbaik yang ada di Indonesia saat ini dengan berbagai koreo yang sangat kreatif dan dukungan yang luar biasa untuk Persib Bandung.
Koreografi itu muncul ketika Persib Bandung menjamu Semen Padang di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (9/9/2017).
Aksi ini akhirnya berbuntut denda Rp 50 Juta dari Komisi Disiplin PSSI.
Denda dari PSSI ini membuat kubu Maung Bandung marah.
Bahkan, manajer Persib Bandung Umuh Muchtar sampai mempertanyakan alasan komdis menghukum bobotoh yang justru menurutnya adalah aksi kemanusiaan.
Pemain Persib Masukkan Koin ke Tabung ''PSSI Nugelo,'' Anggota DPR Minta PSSI Cabut Sanksi https://t.co/2Y7LbPLEBO via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) September 16, 2017
Ia bahkan mempertanyakan orang-orang di PSSI, apakah mereka mendukung pembantaian yang terjadi terhadap etnis Rohingya.
"Saya curiga, barangkali mereka (PSSI) setuju dengan pembantaian itu, apa mereka tidak suka dengan orang yang bersolidaritas untuk Rohingya," kata Umuh Muchtar, Kamis (14/9/2017).
Koreografi Save Rohingya itu memang tidak ada yang salah, tapi sayang itu tak bisa diterapkan di sepak bola.
FIFA tak mengijinkan simbol atau pesan politik dan bahkan agama masuk ke dalam lapangan pertandingan karena dinilai sensitif.
Keputusan Dewan Asosiasi Sepak bola Internasional, Peraturan 4 Law of The Game FIFA menyebutkan:
"Pemain/tim sendiri dilarang untuk menampilkan pakaian dalam berisikan slogan-slogan politik, agama, pribadi, pernyataan atau gambar, dan iklan selain logo produsen. Dan apabila melanggar akan mendapat sanksi dari penyelenggara kompetisi atau dari FIFA."
Pemain dan tim selaku pemeran sepak bola begitu diatur demi menjaga keharmonisan dunia, dengan harap diikuti suporter selaku penyokong dunia sepak bola.
Di Liga 1, peraturan serupa juga sudah ditegaskan di Pasal 56.
Dalam pasal 56 dalam Regulasi Liga 1 menyebutkan:

Persib Bandung Didenda Rp 50 Juta Gara-gara Koreografi
Persib Bandung resmi dijatuhi sanksi oleh komisi disiplin (komdis) PSSI sebesar Rp 50 juta.
Aksi bobotoh yang membuat koreografi bertuliskan "Save Rohingya" dianggap PSSI sebagai sebuah pelanggaran.
Dalam surat bernomor 92/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017 menyebutkan, pertandingan antara Persib Bandung VS Semen Padang, Sabtu (9/9/2017) menyalahi aturan pasal 67 ayat(3) kode disiplin PSSI.
Surat itu menyebutkan bahwa Persib Bandung terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukan koreografi bertulisan 'Save Rohingya'.
"Supporter Persib Bandung terbukti dengan sengaja merencanakan untuk melakukan konfigurasi dengan tulisan 'Save Rohingya' dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin," tulis surat tertanggal 13 September 2017 itu, dikutip dari laman resmi klub.
Persib Bandung pun tidak dapat melakukan banding dan diwajibkan untuk membayar paling lambat 14 hari setelah surat keputusan itu diterima.
Sanksi serupa pernah menimpa Persija Jakarta saat laga melawan PS TNI beberapa waktu lalu.
Ketika itu, The Jakmania membentangkan sebuah spanduk yang dianggap PSSI menyinggung SARA. (Tribun Jabar/ Ravianto)