Penipuan First Travel
Terungkap! Cara Licik Bos Travel Memilah-milah Jemaah yang akan Diberangkatkan Umrah
Ternyata dari jemaah yang bisa berangkatkan umrah tersebut bukan karena mereka mendaftar di First Travel lebih awal.
Penulis: Indan Kurnia Efendi | Editor: Indan Kurnia Efendi
TRIBUNJABAR.CO.ID - Borok bos First Travel semakin hari semakin terlihat.
Berbagai temuan pihak berwajib dan pengakuan orang-orang semakin menyudutkan bos First Travel yang selama ini mewah dari uang jemaah.
Seperti diketahui, pasutri bos First Travel menggelapkan dana calon jemaah untuk kepentingan pribadi.
PPATK setidaknya menemukan kerugian para korban yang ditaksir mencapai Rp 848.700 miliar.
"Macam-macam, ada yang dibelikan mobil, rumah, tanah, perjalanan liburan. Ada juga barang-barang sepatu dan tas," kata Badarudin di Kantor PPATK, Jakarta, Kamis (24/8/2017).
Kini kasus First Travel sedang dalam proses dan bos-bos First Travel, Anniesa Hasibuan, Andika Surachman, dan Kiki Hasibuan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Baru-baru ini seorang mantan pegawai First Travel membeberkan bagaimana boroknya agen perjalanan umrah tersebut.
Si mantan pegawai yang tak mau disebutkan identitasnya itu hadir dalam program acara Rosi Kompas TV.

Dalam pengakuannya, eks pegawai berjenis kelamin perempuan tersebut menjelaskan bagaimana cara bos First Travel memilah-milah calon jemaah untuk diberangkatkan ke tanah suci.
Seperti diketahui, dari total 72.682 orang pendaftar, First Travel baru memberangkatkan 14.000 orang dan masih ada 58.682 calon jemaah yang nasibnya belum jelas.
Ternyata dari jemaah yang bisa berangkatkan umrah tersebut bukan karena mereka mendaftar di First Travel lebih awal.
Tapi hal ini ada campur tangan pihak manajemen, yaitu Anniesa dan Kiki Hasibuan.
"Untuk pemilihan jemaahnya tergantung manajemen, terutama dari ketentuan Bu Anniesa atau Bu Kiki," ujar eks pegawai First Travel tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa pilihan Anniesa dan Kiki itu berdasarkan tingkat loyalitas koordinator atau agen yang mendukung First Travel dari awal.
Jadi keberangkatan seorang jemaah bergantung pada tingkat loyalitas koordinatornya.