Seni Decoupage yang Tengah Naik Daun di Bandung, Membuatnya Perlu Ketelitian
Media yang digunakan beragam, mulai kanvas, tas, dompet, nampan, hiasan dinding atau media bergelombang sekali pun seperti guci.
Penulis: Isa Rian Fadilah | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isa Rian Fadilah
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Seni Decoupage belakangan ini tengah naik daun. Banyak orang tertarik memakai produk dengan sentuhan decoupage. Decoupage adalah seni menempelkan kertas, dalam hal ini tisu bergambar, ke berbagai media.
Media yang digunakan beragam, mulai kanvas, tas, dompet, nampan, hiasan dinding atau media bergelombang sekali pun seperti guci. Kerajinan tangan ini populer di Eropa sejak lama dan mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 2000-an.
Rista Craft menjadi salah satu brand asal Cimahi yang produktif menghasilkan banyak produk decoupage. Rista Craft sebelumnya hanya membuat bros. Lantaran sudah banyaknya saingan, pemiliknya Arista Setyaningrum mulai berganti haluan menjadi produsen decoupage.
Baca: Menginap di Hotel Ini, Anda Bakal Diberi Suvenir Pohon Cinnamon
Mulai Januari 2017, Arista mulai membuat beragam bentuk decoupage dan turunannya. Beragam produk dibuatnya dengan sentuhan decoupage, di antaranya tas pandan Tasik, hiasan dinding, desain interior, jam dinding, dan lainnya.
TERPOPULER PERSIB: Atep Pede Persib Jungkalkan Persipura dan Kabar Pelatih Baru dari Umuh Muchtar https://t.co/dzlLDkCYHs via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 24, 2017
Jika memperhatikan produk Rista Craft, terdapat detail-detail seperti kayu yang retak. Aksen ini menjadi ciri khas Rista Craft pada produk-produk vintage-nya. Produk vintagenya dihiasi dengan beberapa clay berbentuk bunga atau bentuk lainnya.
Clay ini dibuatnya sendiri dari tanah liat yang dijemur selama dua hari setelah dibentuk. Ia harus memanaskan clay di terik matahari. Clay akan retak jika dipanaskan menggunakan hair dryer atau pun oven.

Dalam perjalanannya menekuni decoupage, Arista tidak sebatas menghias berbagai media dengan kreasi tempelan-tempelan tisu saja. Lebih dari itu, Arista pun telah menjajal sospeso trasparente, decoupage dengan tingkatan yang lebih sulit.
Penekanan sospeso ada pada hiasan tisu yang dibentuk tiga dimensi. Hiasan tiga dimensi ini bisa dibentuk sesuai kreasi pembuatnya. Arista lebih sering membuat tisu menjadi kupu-kupu, bunga, dan burung.
Bazaar Nike Kacau, Netizen: Tak Perlu T-Virus Buat Zombie Outbreak, Lihat Foto-fotonya https://t.co/GUXlnXzJTT via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 24, 2017
Setelah menguasai sospeso trasparente, Arista pun mulai mencoba decopainting, level tersulit dari seni decoupage. Decopainting adalah perpaduan dari decoupage dan lukisan. Produk decopainting adalah suatu lukisan utuh yang bisa diterapkan di media apapun, salah satunya kayu solid.
"Decoupage yang bagus itu semua bahannya diimpor, seperti lem, vernis, tisu. Di Eropa bahan-bahan ini memang dibuat khusus untuk Decoupage," ujar Arista, saat ditemui di kediamannya di Perumahan Pesona Alam Cimahi, Rabu (23/8/2017).
Menurutnya, ada banyak tahapan bagi pemula yang ingin menekuni decoupage. Pertama adalah dasar, yakni membuat hiasan praktis dari keterampilan menggunting dan menempelkan tisu pada media. Setelah itu, seseorang bisa mulai mencoba membuatnya pada kanvas, papan MDF, jam dinding, dan lainnya.
"Untuk sospeso trasparentem kesulitannya itu menggunting tisunya harus teliti. Tisu harus dibuat mirip seperti bunga asli. Di situlah seninya," kata Arista.
Sospeso terbesar yang pernah ia buat berukuran 40 cm x 40 cm bermotif bunga matahari. Produk ini terjual seharga Rp 350 ribu.
Sejauh ini, Arista banyak menerima pesanan sospeso untuk tas dan vintage. "Kemarin pas kenaikan kelas banyak yang pesan tas sepaket dengan tempat pensil," katanya.
Dikenal Sebagai Sosok Sabar dan Selalu Ceria, Sifat Asli Nagita Slavina Akhirnya Dibongkar Pria Ini https://t.co/oFDU5LQude via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 24, 2017
Arista kini aktif di Decoupage Lover Bandung. Selain itu, ia pun kerap memberikan pelatihan kepada anggota PKK, hingga diundang memberikan pelatihan di instansi-instansi pemerintahan. Sembari membuat decoupage, Arista pun membuka kursus decoupage di kediamannya.
"Sekarang di Bandung ini Decoupage sudah cukup populer. Banyak orang pakai tas decoupage ke mal," ucapnya.
Tas pandan Tasik dipatok seharga Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribu. Sedangkan tas kulit rotan Bali dibanderol Rp 450 ribu.
Untuk meningkatkan kapasitas dan jaringan, Arista kerap mengikuti pameran-pameran craft. Terakhir, ia terlibat di Habibie Craft yang digelar di Jakarta. "Decoupage ini bagus untuk menggerakkan ibu-ibu rumah tangga supaya produktif," ucapnya.
Koleksi Rista Craft bisa dilihat di Instagram @Arista_RistaCraft.