EKSKLUSIF-- Kasus Kebakaran Tinggi, Diskar: Saat Ada Bunyi Sirene, Tolong Pinggirkan Kendaraan

Sebanyak 70 persen di antaranya adalah rumah warga dan sebagian besar dipicu percikan api akibat hubungan arus pendek listrik (korsleting).

Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUN JABAR /DIAN NUGRAHA RAMDANI
Pemadam Kebakaran di lokasi kebakaran kompleks rumah dinas Polda Jabar di Jalan Ibrahim Adjie, Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Minggu (18/6/2017) malam. 

Laporan Tim Peliput Tribun Jabar

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Kepala Diskar PB Kota Bandung, Ferdi Ligaswara, menyebut dari jumlah kasusnya, angka kebakaran di Kota Bandung memang masih terbilang tinggi.

Sepanjang Januari hingga pekan pertama Agustus tahun ini saja tercatat terjadi 117 kebakaran atau rata-rata empat kali dalam sepekan.

Sebanyak 70 persen di antaranya adalah rumah warga dan sebagian besar dipicu percikan api akibat hubungan arus pendek listrik (korsleting).

Baca: 6 Lokasi Rumah Karya Soekarno di Bandung yang Memprihatinkan, Nomor 5 Hampir Ambruk

Masih jadinya korsleting sebagai penyebab utama kebakaran ini, menurut Ferdi Ligaswara, terjadi karena banyak instalasi kelistrikan di rumah warga tidak standar, baik dalam pemasangan maupun material instalasinya.

Selain itu, material bangunan rumah warga juga kebanyakan masih material yang mudah terbakar.


"Belum lagi jarak bangunan satu ke bangunan lain ini juga rapat. Ini hal paling mendasar untuk menjadikan potensi kebakaran," ujarnya di di Markas Diskar PB Kota Bandung, Jalan Sukabumi, Selasa (15/8/2017).

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pemadaman Diskar PB Kota Bandung, Kurnia Saputra (54), menilai kesadaran warga untuk segera melaporkan adanya kebakaran juga masih menjadi kendala mereka dalam pemadaman api, selain soal sarana dan prasarana serta kondisi medan.

"Yang paling susah itu adalah saat kami berada di jalanan menuju lokasi tapi pengendara kadang tidak ada yang mau menyisi. Ini, kan, detik-detik kritis berhubungan dengan bahaya. Kami pun bisa jadi korban kecelakaan saat dalam perjalanan. Kami masih ingat, kami pernah mengalami kecelakaan di Kiaracondong," katanya, Jumat (18/8/2017).

Karena itu, Kurnia sangat berharap agar masyarakat dan pengguna jalan ikut memahami apa yang tengah diperbuat oleh Diskar PB Kota Bandung.


"Saat ada bunyi sirene, tolong agar para pengendara membantu dengan ikut meminggirkan dahulu kendaraan," katanya.

Saat kebakaran terjadi, ujarnya, masyarakat bisa segera melaporkannya ke nomor hotline 113/7207133.

"Yang di timur bisa menghubungi 7531847, dan di selatan bisa menghubungi ke nomor 5419888. Kami punya aturan kecepatan kendaraan. Jarak 7,5 kilometer harus ditempuh dalam waktu maksimal 15 menit. Masyarakat masih sering telat menginformasikan adanya kebakaran, tapi kadang kami yang disalahkan," katannya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved