Jejak Soekarno
Tidak Ada Perhatian Pemerintah, Barang Peninggalan Inggit Garnasih dan Soekarno Terancam Hilang
Tito juga mengatakan heran kepada pemerintah mengapa tidak ada perhatian terhadap barang-barang Ibu Inggit dan Soekarno.
Penulis: Rezeqi Hardam Saputro | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan wartawan Tribun Jabar, Rezeqi Hardam Saputro
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pernahkah Anda mengunjungi rumah Ibu Inggit Garnasih di Kota Bandung? Jika pernah pasti Anda tahu di dalam rumah tersebut tidak ada satu pun barang peninggalan Ibu Inggit Garnasih.
Pada rumah yang terletak di Jalan Inggit Garnasih (Ciateul) tersebut hanya ada satu replika alat penumbuk jamu yang sering digunakan Ibu Inggit Garnasih.
Ternyata semua barang-barang milik Ibu Inggit Garnasih yang ada di rumah tersebut telah dibawa semuanya oleh pihak keluarga.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Tito Zeni Asmara Hadi, cucu dari Ibu Inggit Garnasih saat ditemui wartawan TribunJabar.co.id, Kamis (17/8/2017) di kediamannya, Komplek Cibolerang Bandung.
"Jadi sekira tahun 1994 rumah Ibu Inggit dibeli oleh pemerintah, tapi isi rumah tersebut tidak dibeli. Jadi barang-barangnya dibawa pulang," ujar pria kelahiran tahun 1947 ini.
Berniat Ucapkan Dirgahayu RI, Raisa Malah Dapat Komentar Pedas. Begini Balasan 'Menohok' dari Raisa https://t.co/tg1mf8zDPx via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 17, 2017
Tito juga mengatakan heran kepada pemerintah mengapa tidak ada perhatian terhadap barang-barang Ibu Inggit dan Soekarno.
Padahal, lanjut Tito, barang-barang tersebut merupakan saksi bisu sejarah perjuangan Ibu Inggit dan Soekarno.
"Jangan salahkan jika suatu saat barang-barang tersebut dibeli oleh kolektor," ujar Tito.
Tito juga mengatakan sebenarnya jika ada iktikad dari pemerintah, ia akan melepas barang-barang bersejarah tersebut.
Ada sekira delapan barang, lanjut Tito, semisal meja belajar Soekarno, alat penumbuk jamu Ibu Inggit, kursi tamu, bufet, dan beberapa barang lainnya.
"Saat ini barang-barang tersebut saya simpan saja, terkadang ada komunitas-komunitas yang datang meminjam barang tersebut untuk dipamerkan," ujar Tito.
Tito juga mengatakan akan lebih baik jika pemerintah merawat dan memasukan barang-barang tersebut ke dalam museum.