Kemendikbud Percepat Pembagian Bantuan untuk 19 juta Siswa Kurang Mampu di Tanah Air

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai melakukan percepatan pembagian. . .

Penulis: Cipta Permana | Editor: Fauzie Pradita Abbas
Tribun Jabar/Cipta Permana
(kiri ke kanan) Anggota Komisi X DPR RI, Junico Siahaan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Elih Sudiapermana, dan Direktur Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kemendikbud RI, Wowon Wirdayat (batik coklat) memberikan buku rekening dan ATM secara simbolis kepada salah seorang siswa dalam rangka program bantuan Kartu Indonesia Pintar di SD Halimun, Jalan Halimun, Kota Bandung, Rabu (9/8) / Cipta Permana. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Cipta Permana

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mulai melakukan percepatan pembagian bantuan kepada sekitar 19 juta siswa kurang mampu di Tanah Air, mulai tingkat SD dan SMP melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diberikan secara serentak di seluruh wilayah di Indonesia.

Menurut, Direktur Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Kemendikbud RI, Wowon Wirdayat, upaya percepatan penyaluran program KIP ini telah dilakukan serentak di Indonesia sejak Rabu (9/8/2017) dan Kamis (10/8/2017).

Di Provinsi Jawa Barat, Ia menyebutkan KIP akan dibagikan kepada satu juta siswa yang rawan melanjutkan pendidikan (RMP) di tingkat sekolah dasar dan 750.000 siswa di tingkat menengah pertama dan menengah atas (SMP-SMA).

"Pembagian dimulai pada hari ini di Kota Bandung dan besok di Cimahi. Sekitar 22.800 siswa akan menerima kartu KIP. Mereka merupakan kategori keluarga kurang mampu," ujarnya disela kegiatan meninjau langsung proses pendataan dan pembagian KIP kepada keluarga kurang mampu di Sekolah Dasar Halimun, Jalan Halimun, Kota Bandung, Rabu (9/8/2017).

Dia menyebutkan, program ini merupakan program yang sama yang sudah dilakukan pemerintah sebelumnya.

Namun, saat ini mekanisme dana yang diterima siswa berubah yakni berupa tabungan.

Wowon menyebutkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran dana untuk program ini sebesar Rp 4,6 triliun untuk kebutuhan 19 juta siswa di Indonesia.

Dana itu dibagikan kepada siswa SD sebesar Rp. 450.000, SMP sebesar Rp750.000/siswa, dan Rp1 juta/siswa.

Hal senada disampaikan oleh anggota komisi X DPR RI, Junico Siahaan yang ikut melakukan pemantauan langsung penyaluran program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SDN Halimun, Kota Bandung.

Menurut Nico, sapaan akrabnya, program percepatan KIP ini dilakukan karena selama ini distribusi bantuan langsung yang dilakukan pemerintah bagi para peserta didik yang kurang mampu memiliki berbagai kendala yang beragam, salah satunya adalah kondisi alam dan geografis Indonesia yang berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya di Tanah Air.

"Karena kondisi alam, akhirnya distribusi menjadi sulit. Jadi gimana caranya supaya ini lebih mudah lagi," ujar Nico kepada wartawan di lokasi kegaiatan.

Nico mengatakan perubahan data jumlah siswa kurang mampu di Indonesia terus terjadi dari tahun ke tahun, ia mencontohkan dalam beberapa tahun terakhir terdapat siswa yang pada tahun lalu mendapatkan bantuan, akan tetapi tidak di tahun berikutnya.

Hal Ini terjadi, karena ada data yang tidak berlanjut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved