Pilkada Serentak
PDIP dan Golkar Bantah Sebagai Parpol Tidak Taat Agama, Kedua Parpol Justru Klaim Terbesar di Jabar
"Saya salat kok, bahkan ketika saya masih jadi prajurit kalau ada yang tidak taat agama mungkin di gebuk," ujar Ketua DPD PDIP Jabar, Tb Hasanuddin
Penulis: Ferry Fadhlurrahman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferry Fadhlurrahman
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pengurus DPD PDIP Jabar dan DPD I Partai Golkar Jabar membantah tuduhan partainya disebut sebagai partai politik yang tidak taat agama.
"Saya salat kok, bahkan ketika saya masih jadi prajurit kalau ada yang tidak taat agama mungkin di gebuk," ujar Ketua DPD PDIP Jabar, Tb Hasanuddin kepada wartawan, usai bertemu pengurus DPD I Partai Golkar Jabar di Kantor DPD PDIP Jabar di Bandung, Rabu (9/8/2017).
Baca: Bulan Purnama Hingga Penampakan Gerhana Bulan Sebagian, Fotonya Indah Sekali
Ketua DPD I Partai Golkar Jabar, Dedi Mulyadi mengatakan, sentimen bernuansa SARA merupakan hal wajar dalam kegiatan politik. Menurut Dedi, itu bagian dari dinamika politik terutama menjelang Pilkada.
"Isu agama, kenegaraan, Pancasila dan lainnya itu pasti akan ada dalam even politik," ujar Dedi.
Bahkan, kata Dedi, partainya kerap disebut tak punya suara di Jawa Barat. Padahal faktanya, kata Dedi, suara Partai Golkar di Jabar masih tetap besar.
"Selama ini baik Golkar maupun PDIP banyak digambarkan sudah tidak punya suara di Jawa Barat. Padahal kalau di survei kami masih di atas," ujar Dedi.
Kerjasama politik antara PDIP dan Golkar akan dijalin dalam Pilkada Serentak 2018 di 16 Kabupaten/Kota di Jabar.