10 Fakta Suami Najwa Shihab, Pengacara Kece yang Sosoknya Jarang Terekspos

TRIBUNJABAR.CO.ID - Nama Najwa Shihab sedang menjadi perbincangan beberapa hari terakhir.

Hal itu ditengarai karena keputusan Najwa Shihab pamit dari Metro TV.

Tidak hanya dirinya, acara yang selama tujuh tahun dipandunya pun ikut berakhir.

Baca:
Penyesalan Najwa Shihab dan Rencananya Setelah Tak Lagi di Mata Najwa

Mata Najwa Berhenti Tayang, Ternyata Najwa Shihab Sudah Tak jadi Karyawan Metro TV Sejak 2015

Terhitung sejak episode pertama hingga episode terakhir bertajuk "Novel Baswedan", Mata Najwa telah melewati 511 episode.

Najwa Shihab terkenal tegas dalam membawakan acara, tidak jarang juga ia berhasil membuat bintang tamu mati kutu karena pertanyaannya.

Skill Najwa Shihab rasanya sudah tidak bisa diragukan lagi.

Bagaimana tidak, dirinya sudah 17 tahun menjadi seorang jurnalis.

Saking terkenalnya, Najwa Shihab kerap diundang menjadi bintang tamu di beberapa program acara talkshow sebuah stasiun televisi.

Meskipun sosok Najwa Shihab begitu familiar di layar kaca, tapi tidak banyak yang tahu siapa sosok suaminya.

Padahal ada kisah unik ketika awal pertemuan Najwa dengan sang suami, Ibrahim Sjarief Assegaf.

Putri ulama Muhammad Quraish Shihab itu pertamakali bertemu dengan Ibrahim Sjarief saat menempuh pendidikan di kampus yang sama, yaitu Universitas Indonesia.

Najwa Shihab berhasil masuk Fakultas Hukum Universitas Indonesia lewat jalur PMDK.

Kala itu Ibrahim Sjarief adalah kakak kelasnya.

Saat memutuskan melangkah ke jenjang pernikahan, usia Najwa Shihab masih terbilang muda, yaitu 20 tahun dan masih jadi seorang mahasiswi semester 3.

Najwa dan suaminya yang merupakan keturunan Arab itu menikah di Solo pada tahun 1997.

Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf bergelut di bidang pekerjaan yang berbeda.

Najwa adalah seorang jurnalis, sedangkan Ibrahim Sjarief merupakan seorang pengacara.

Biar semakin kenal dengan Ibrahim Sjarief, berikut 10 fakta tentangnya:

1. Ibrahim Sjarief Assegaf merupakan sarjana hukum lulusan Universitas Indonesia tahun 1997.

2. Tahun 2002 hingga 2003, Ibrahim menjadi rekan penelitian tamu di Program Studi Hukum Asia Timur Harvard Law School.

3. Lulus S2 dan mendapatkan gelar LL.M dari University of Melbourne, Australia pada tahun 2009.

4. Pekerjaannya sebagai pengacara berfokus pada bidang perbankan & Keuangan, Restrukturisasi & Kepailitan, Corporate M & A.

5. Bergabung dengan kantor pengacara Assegaf Hamzah pada tahun 2009.

6. Menjadi direktur PT Justika Siar Public (Hukum Online) sampai sekarang.

7. Pernah mendapatkan penghargaan IFLR 1000 Leading Lawyer in Financial & Corporate, Banking and M&A pada tahun 2016.

8. Diakui sebagai 'Leading Lawyer' oleh Asialaw Leading Lawyers pada tahun 2016.

9. Terdaftar sebagai "Leader in his Field" by Chambers Asia Pacific in Banking & Finance sejak tahun 2016.

10. Pernah magang di Amerika Serikat saat sedang PDKT dengan Najwa Shihab. (Tribun Jabar/Indan Kurnia)