Tol Cisumdawu
EKSKLUSIF: Warga Dekat Terowong Cisumdawu Belum Pindah, Tunggu Penggantian Lahan
Sejumlah warga di Kampung Cilengsar RT 01/13, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, yang terdampak. . .
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Fauzie Pradita Abbas
TRIBUNJABAR.CO.ID, PAMULIHAN ‑ Sejumlah warga di Kampung Cilengsar RT 01/13, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, yang terdampak pembangunan fisik Jalan Tol Cileunyi‑Sumedang‑Dawuan (Cisumdawu), menunggu kejelasan ganti rugi pembebasan lahan oleh pemerintah.
Mereka belum pindah meski terganggu oleh mesin-mesin pembuat terowongan.
Tanah dan fondasi rumah mereka sering bergetar karena berada tepat di kawasan pengerjaan Cisumdawu Tunnel Project (terowongan).
Mereka menilai pemerintah tidak serius, padahal beberapa lahan milik warga sudah digarap untuk pembangunan fisik tol.
Akhirnya Terkuak! Pengakuan Pengurus Musala Soal MA yang Dibakar Massa karena Diduga Curi Amplifier https://t.co/QoInuBi3aq #TribunJabar pic.twitter.com/gygOudK6Ps
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 7, 2017
Terowongan itu tengah dibangun oleh Satuan Kerja (Satker) Tol Cisumdawu dengan kontraktor asal Cina.
Pembangunan terowongan baru dilakukan di bagian sisi yang digunakan untuk arah kendaraan dari Cileunyi menuju Sumedang.
Dalam waktu dekat, sisi lain atau arah dari Sumedang ke Cileunyi mulai dibangun tepat di lahan milik warga yang saat ini belum dibebaskan.
Pihak Satker Tol Cisumdawu masih menunggu pembayaran untuk pembebasan lahan milik warga oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumedang.
Ketua RT 01/13 Kampung Cilengsar, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Hamim (60), mengatakan ada 19 kepala keluarga (KK) yang rumahnya akan terdampak pembangunan Cisumdawu Tunnel Project.
"Ada 14 bangunan rumah. Dan, lahan yang dibebaskan dimiliki oleh enam orang. Itu semua ada di RT 01 yang ada di kawasan terowongan," ujar Hamim kepada Tribun saat ditemui di kediamannya, Minggu (6/8).
Satker Tol berharap penggantian lahan secepatnya dilakukan karena harus mengerjakan terowongan berikutnya.
"Kami menunggu kepastian pembayaran lahannya. Soalnya ekskavasi tunnel saat ini sudah di kedalaman 38 meter. Ketika masuk struktur 50 meter sudah harus pindah ke terowongan berikutnya," ujar Kepala Satker Tol Cisumdawu, Wida Nurfaida, saat ditemui Tribun di ruang kerjanya, Jumat (4/8/2017).
Terungkap, Inilah Makanan Penyebab Maag Akut Dokter Ryan Thamrin https://t.co/kq3LKMlsMA via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 6, 2017
Bambang Subagyo, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Lahan Jalan Tol Cisumdawu wilayah I Cileunyi‑Sumedang, mengatakan pembayaran lahan milik warga di Kampung Cilengsar akan dilakukan pada Agustus ini. Rencanya, pada minggu depan BPN Sumedang akan melakukan musyawarah dengan warga.
"Sudah siap, kok, anggarannya. Minggu depan musyawarah. Biasanya setelah seminggu dari musyawarah baru dibayar. Itu pun jika ada kesepakatan soal harga tanahnya," ujar Bambang saat dihubungi Tribun via telepon seluler, Minggu (6/8/2017).