Presiden Paguyuban Asep Dunia: Nama Asep Perlu Dilestarikan
"Nama Asep perlu dilestarikan karena identik sebagai nama orang Indonesia dan tidak melulu berasal dari Jawa Barat,"
Penulis: Daniel Andreand Damanik | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Daniel Andread Damanik
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG- Hari ini, Selasa (1/8/2017), Paguyuban Asep Dunia (PAD) berumur tujuh tahun.
Presiden Asep Dunia periode 2015-2020, Asep Kambali, menyebut ada lebih dari 7.000 orang bernama Asep di seluruh Dunia, baik laki-laki maupun perempuan.
Asep Kambali mengatakan nama Asep ada di luar Jawa Barat hingga di Luar Negeri.
"Nama Asep perlu dilestarikan karena identik sebagai nama orang Indonesia dan tidak melulu berasal dari Jawa Barat," katanya melalui sambungan telepon, Selasa (1/8/2017).
Bayi ini Lahir dalam Kondisi 'Hamil', yang Ada di Dalam Perutnya Bikin Dokter Syok https://t.co/BFmL487Ryq via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 1, 2017
Memperingati lahirnya Asep Dunia, ia merencanakan kegiatan Halal Bihalal dan Milad pada 6 Agustus 2017 di Bandung.
"Kami mengundang Asep se-dunia agar bisa hadir, khususnya Asep-Asep yang ada di Jawa Barat," ujar Asep Kambali.
Asep Kambali mengatakan, banyak orang yang tidak percaya tentang fakta-fakta seputar nama Asep.
Agar tidak penasaran, ia mengajak setiap orang yang bernama Asep agar bergabung dalam Paguyuban Asep Dunia.
"Cukup tunjukkan identitas atau KTP yang bertuliskan nama Asep maka udah menjadi anggota PAD," kata Asep Kambali.
Berdirinya Paguyuban Asep Dunia (PAD), ucapnya, bukan bertujuan mengeksklusifkan orang-orang yang bernama Asep.
Menurutnya, kehadiran paguyupan ini untuk menggugah karena para orangtua sudah jarang memberikan nama Asep untuk anak mereka. (*)