Mumud, Produksi Kancing Besi dari Limbah dengan Alat Buatan Sendiri
Karena berbahan dasar limbah, banyaknya produksi kancing besi milik usaha rumahan Mumud Mahmudin (68) tergantung jumlah besi limbah yang ada.
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Jannisha Rosmana Dewi
Laporan wartawan Tribun Jabar, Seli Andina
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Karena berbahan dasar limbah, banyaknya produksi kancing besi milik usaha rumahan Mumud Mahmudin (68) tergantung jumlah besi limbah yang ada.
Namun meski begitu, pria asal desa Cibeusi Kecamatan Jatinangor tersebut tidak mau mengambil bahan baku selain limbah yang sudah tak terpakai.
Hal tersebut diungkapkan Mumud Mahmudin ketika ditemui Tribun Jabar di tempat usahanya di Cibeusi, Jatinangor, Kamis (20/7/2017).
"Kalau pakai bahan baru dan bukan limbah, biayanya lebih besar. Selain itu saya ingin memberikan kontribusi pada lingkungan, anggaplah saya mengurangi limbah besi," ujar Mumud.
Potret 13 Orang Korea Selatan Sebelum dan Sesudah Operasi Plastik, Jangan Kaget Lihat Nomor 7 https://t.co/6NPUlIWnT0 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 20, 2017
Mumud memang memproduksi kancing besi untuk jok sepeda motor, sofa, dan topi.
Kancing dijualnya bervariasi, ada yang kiloan ada pula yang per bungkus.
Untuk per bungkus, satu bungkus ada yang berisi 200 kancing, ada pula yang berisi 300 kancing, tergantung pesanan pelanggan.
Kancing-kancing buatan Mumud sendiri sudah dipasarkan di dua kota, yaitu Bandung dan Sumedang.
Semua alat untuk produksi kancing, Mumud buat sendiri menggunakan besi-besi rongsok sisa mesin-mesin.
"Saya rakit sendiri pakai besi lempeng. Di toko mana ada yang menjual alatnya," ujar Mumud.