Bom Panci
Sisi Lain Pemilik Bom Panci (Bagian 3): Mengaku Gerah dengan Riba, Katanya Itu Dosa Besar
Ilmu agamaku tak cukup banyak untuk menjawab semua. Tapi kemudian aku berkata. . .
“Lalu keluarga, ibu bapak?”
Si pemuda tersenyum. Ia merundukkan kepala dan berkata, “Saya ‘pecah’ dengan keluarga. Kami berseberangan paham,”
“Bagian mana yang berseberangan?”
“Saya tak setuju kalau ibu sering meminjam uang dari rentenir. Itu riba, dosa besar. Agama melarang keras, bahkan Allah memeranginya,”
“Apa yang kamu lakukan untuk menyelamatkan orang tuamu dari jeratan riba?”
Berbeda dengan Versi Aslinya, Parodi Lagu Despacito Ini Dikemas Secara 'Syariah' https://t.co/0O2ATBsGh8 #TribunJabar pic.twitter.com/7fmEBgI2cI
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 12, 2017
Ia kembali tertunduk dan tak berhasil menemukan jawaban dengan segera. Lama sekali ia bungkam.
“Setidaknya saya tidak melakukan riba,” lanjutnya kemudian. “sudah pula saya beritahu perkara itu, tapi orang tua membantah,”
“Dengan alasan ekonomi, bukan?”
Ia mengangguk.
Azan magrib berkumandang. Pak RT dan Farkhan memandangku. Sudah saatnya salat. Pasti waktu akan berjalan sangat cepat menjelang isya. Aku bergegas pamit untuk ke masjid dan menitipkan si pemuda pada Farkhan dan Pak RT.
Terduga Teroris Buahbatu 20 Menit Tunggu Bom Meledak di Kafe dan Rumah Makan |
![]() |
---|
Hanya Pesan Segelas Teh, Agus Wiguna Bawa Bom ke Rumah Makan Celengan |
![]() |
---|
Tersangka Teroris Agus Wiguna Sempat Masuk ke Kafe di Braga Menunggu Bom Panci Meledak |
![]() |
---|
Rekonstruksi Bom Panci Buahbatu Kota Bandung Dilakukan di Kawasan Jalan Braga |
![]() |
---|
Sebulan Pasca-ledakan, Begini Kondisi Kampung dan Rumah Kasus Bom Panci Buahbatu |
![]() |
---|