Mudik Lebaran 2017
Jalur Nagreg Disergap Macet? Jalur Kamojang Bisa Jadi Alternatif Pemudik
Kebanyakan banyak yang tidak tahu kemana ujungnya Jalur Kamojang ini, kita lakukan langkah preventif dengan menyiagakan petugas untuk mengarahkan
Penulis: Yudha Maulana | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yudha Maulana
TRIBUNJABAR.CO.ID, IBUN - Jalur Kamojang, Kabupaten Bandung menjadi pilihan alternatif bagi pemudik untuk menghindari kemacetan di kawasan Nagreg menuju Kabupaten Garut pada H-2 hari raya Idul Fitri 1438 H.
Kapolsek Ibun, Iptu Asep Dedi, mengatakan bahwa saat ini kendaraan yang digunakan oleh pemudik masih didominasi oleh kendaraan roda dua dengan rata-rata 20 sepeda motor setiap menitnya.
Jumlah tersebut akan diikuti oleh kendaraan roda empat, yang menurut prediksi Asep akan bertambah hingga rata-rata 15 kendaraan roda empat permenitnya. Berdasarkan pantauannya, pemudik melaju dari arah Bandung menuju perbatasan Garut di Datar Keusik.
Asep menuturkan, kendaraan yang digunakan pemudik tidak hanya dari Bandung atau Garut di jalur Kamojang, namun juga terpantau kendaraan plat B (Jakarta). "Mobil plat B banyak yang datang ke sini, biasanya mereka yang sudah tahu jalur dan keluar dari Gerbang Tol Buah Batu," ujar Asep ketika dihubungi Tribun, Jumat (23/6/2017).
Kemungkinan, kata Asep, kendaraan yang datang ke Jalur Kamojang berdasarkan arahan dari aplikasi di gawai seperti Google Maps yang mengarahkan ke Jalur Kamojang.
"Kebanyakan banyak yang tidak tahu kemana ujungnya Jalur Kamojang ini, kita lakukan langkah preventif dengan menyiagakan petugas untuk mengarahkan hingga Samarang (Kabupaten Garut)," ucapnya.
Dari sana, pemudik bisa melanjutkan perjalanan dengan mengambil rute ke kiri untuk menuju Garut, Tasik, Ciamis maupun Yogyakarta.
"Semua personel Ibun kita turunkan di beberapa titik, untuk berada di Gandasoja itu untuk memberitahukan arah kepada pemudik yang berasal dari Majalaya, intinya yang mau bertanya ke arah Kamojang," ujarnya.
Sementara itu, ujar Asep, pihak kepolisian pun dibantu oleh Satpol PP dan LAJR untuk bersiaga di pos Gatur Patrol. Pasalnya, selain elevasi jalannya yang curam, di jalur tersebut masih minim penerangan. Kepolisian pun menurunkan unit mobile patrol dari perbatasan Kamojang hingga Datar Keusik Garut.
"Tujuannya selain mengawal pemudik, di tengah perbatasan itu ada objek vital yakni pipa Pertamina dan Indonesia Power, memang sudah kewajiban kita juga, kita juga membuat tenda bivak gabungan Sakha Bhayangkara, Satpol PP dan Polri pada malam harinya," ujarnya.