Mudik Lebaran 2017
Arus Mudik di Terminal Cicaheum Mulai Ramai
Kepala Terminal Cicaheum, Roni Hermanto menyampaikan bahwa, peningkatan penumpang terasa beberapa hari terakhir, bahkan . . .
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Arus mudik jelang Lebaran di Terminal Cicaheum sudah terlihat adanya keramaian dan alami peningkatan.
Kemarin, H-4 tercatat ada sebanyak 10.849 pemudik yang mudik ke berbagai tujuan ke wilayah timur.
Kepala Terminal Cicaheum, Roni Hermanto menyampaikan bahwa, peningkatan penumpang terasa beberapa hari terakhir, bahkan sejak H-7 jumlah penumpang terus mengalami kenaikan.
Pada H-7, kata Roni tercatat sebanyak 1869 penumpang yang berangkat dengan menggunakan 177 bus. Kemudian pada H-6, ada 2506 penumpang yang berangkat dengan 201 bus.
"Jumlah ini terus bertambah pada H-5 dengan adanya 3055 penumpang yang berangkat dengan 236 bus dan pada H-4 ada 3419 penumpang yang berangkat dengan 231 bus," katanya kepada Tribun Jabar, Kamis (22/6/2017).
Sedangkan untuk hari ini, Roni pun memprediksi adanya kenaikan, seperti telah terlihat sejak pukul 05.00 Wib hingga pukul 07.00 Wib sedikit ada lonjakan untuk tujuan Pangandaran dan Tasikmalaya.
"Jumlah ini akan bertambah hingga puncaknya di H-2 atau besok (Jumat), karena sebagian besar pekerja mulai PNS hingga swasta sudah libur," ujarnya seraya memprediksi penumpang besok sekitar 4000 hingga 5000 orang.
Jika dibandingkan tahun lalu, Roni menyebut jumlah penumpang yang mudik di Cicaheum mengalami penurunan hingga 19 persen. Berdasarkan rekapitulasi data, ujar dia, sejak H-7 hingga H-4, tercatat ada 10.849 penumpang yang berangkat.
"Jumlah ini berkurang bila dibandingkan jumlah penumpang tahun kemarin di periode yang sama mencapai 13.507 penumpang," katanya.
Penurunan jumlah penumpang ini, Roni menjelaskan adanya beberapa hal, seperti beralihnya ke moda transportasi dari bus ke kereta api.
Lalu, adanya mudik gratis oleh pemerintah dan swasta, dan adanya penggunaan kendaraan pribadi.
"Dan hal lain mungkin karena libur lebaran berdekatan dengan tahun ajaran baru anak sekolah yang membutuhkan biaya," jelasnya. (*)