Tiga Bulan Mati Suri, Enti Malah Ditinggal Suami dan Anaknya
Berat badannya pun hanya tinggal 20 kilograman. Padahal saat masih sehat, berat badannya mencapai 52 kilogram.
Penulis: Ragil Wisnu Saputra | Editor: Ichsan
"Udah enggak ada biaya lagi. Makanya dirawat dirumah. Kalau ada uang paling di alternatif. Tapi itu juga jarang. Uang Rp 30 ribu dicukup-cukupin buat sehari-hari. Kadang ada sampingan buat nebus beras dibantu anak-anak yang kerja serabutan," ujarnya.
Meski demikian, Idah dan keluarga sangat bersyukur. Rumah berukuraan 5x6 meter yang kini ditempagi oleh keluarha Idah merupakan bantuan dari pihak Polsek Ibun. Rumah tersebut dibangun oleh Polsek Ibun yang dikomandoi Kapolsek Ibun, Iptu Asep Dedi.
Pasalnya, sebelum keluarga Idah menempati rumah yang sekrang ini, dulunya menumpang dibangunan milik orang lain yang jaraknya tak jauh dari rumah yang sekarang ditempati. Sehingga, saat pemilik bangunan akan menggunakan bangunan itu kembali, maka keluarga Idah terpaksa harus pindah.
"Justru yang sering bantu kami itu dari Polsek Ibun. Apalagi Pak Kapolseknya. Beliau sering kali ngasih bantuan kepada kami. Beliau sayang kepada keluarga kami. Alhamdulillah punya Pak Kapolsek seperti beliau," ujar Idah menahan tangis haru.
Idah dan Toto berharap keajaiban datang menghampiri Enti. Sehingga, Enti bisa kembali lagi seperti semula. Idah dan Toto juga merasa rindu dengan candaan-candaan Enti selama masih sehat dulu.
"Pengennya sih sehat lagi seperti dulu. Terus pengennya kami, suami Enti itu kasih kepastian. Mau anak saya dicerai atau bagaimana. Jangan seperti ini. Tidak bertanggung jawab. Malah bawa cucu saya kabur juga," katanya.
Kapolsek Ibun, Iptu Asep Dedi mengatakan, pihak Polsek Ibun membantu mendirikan bangunan keluarga Idah karena dorongan hati nurani. Pasalnya, Idah yang hanya sebagai penjaga warung harus membiayai seluruh keluarganya termasuk Enti.
Bantuan yang digunakan untuk membangun rumah kelaurga idah pada Februari 2017 itu, lanjut Kapolsek, adalah hasil dari program Kencleng Jumat. Dimana setiap Jumat, para anggota Polsek Ibun mengencleng seikhlasnya untuk nantinya digunakan sebagai kepentingan-kepentingan atau bantuan-bantuan sosial.
"Kami hanya membantu semampu kami untu meringankan beban mereka. Karena memang mereka termasuk kategori warga miskin. Dulu tinggalnya kan di bangunan milik orang. Enggak punya sendiri. Makanya kami buatkan rumah. Kalau tanah milik kekuarga Idah," kata dia.
Asep juga mengaku prihatin dengan kondisi Enti. Menurutnya, Enti seharusnya mendapat bantuan pengobatan gratis dari pemerintah. Pasalnya, untuk berobat Enti, keluarga Idah sudah tak lagi memiliki biaya.
"Ibu Enti kan hanya penjaga warung. Upahnya pun hanya pas-pasan. Makanya Enti tidak bisa dibawa ke rumah sakit untuk pengobatannya," kata dia.
Kapolsek juga akan membantu keluarga Idah untuk bertemu suami Enti yang saatbini tinggal di Gunung Kanci, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung. Pasalnya, keluarga Idah ingin menanyakan kepastian suami Enti yang telah meninggalkan Enti dua tahun lalu.
"Ditinggalnya kan dua tahun lalu. Nanti kami akan bantu keluarga Idah untuk menemui suami Enti untuk menanyakan kejelasan status Enti. Apakah suaminya akan merawat atau dipasrahkan ke keluarganya," kata dia. (raw)