Jembatan Legendaris Penghubung Purwakarta-Subang Mulai Ditinggalkan

Jembatan gantung terbuat dari bambu di Desa Cijunti Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta, yang selama bertahun-tahun digunakan

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ferri Amiril Mukminin
tribunjabar/mega nugraha
Jembatan legendaris 

PURWAKARTA, TRIBUNJABAR.CO.ID - Jembatan gantung terbuat dari bambu di Desa Cijunti Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta, yang selama bertahun-tahun digunakan sebagai penghubung Kabupaten Purwakarta dan Subang mulai ditinggalkan.

Sejak tiga bulan terakhir, Pemkab Purwakarta merampungkan jembatan beton yang lebih kokoh tidak jauh dari jembatan gantung. Kini, kendaraan roda empat hingga truk bisa melintasi jembatan. Padahal bertahun-tahun sebelumnya, hanya roda dua yang bisa melintasi dua desa di dua kabupaten itu, lewat jembatan gantung yang lebarnya hanya dua meter.

Meski mulai ditinggalkan, jembatan bambu hingga kemarin masih terpasang. Hanya saja, tidak banyak pengguna roda dua yang melintasi jembatan tersebut. Meski begitu, banyak pejalan kaki yang melintasi jembatan gantung di atas Sungai Cilamaya itu. Saat dilalui, jembatan langsung bergoyang.

"Sekarang sudah jarang dilalui lagi sama pengguna roda dua, kalau dulu mah 24 jam nonstop pengguna roda dua lewat jembatan gantung ini," kata Imas (45), warga di sekitar jembatan gantung, Selasa (21/3).

Bertahun-tahun sebelum ada jembatan beton, warga sekitar meminta sumbangan seikhlasnya dari pengendara roda dua yang melintas. Uang sumbangan yang terkumpul mencapai ratusan ribu rupiah setiap hari.

"Dulu sehari minimal dapat Rp 400 ribu dari sumbangan orang yang melintas jembatan bawa motor. Uang itu digunakan untuk biaya perawatan jembatan," ujarnya.

Saat ini, sudah hampir tiga bulan tidak ada uang sumbangan untuk perawatan jembatan karena pengguna roda dua memilih jembatan beton.

"Sudah tidak ada sumbangan untuk perawatan sekarang mah. Tapi jembatan belum kami bongkar, rencananya akan dipertahankan karena jembatan ini sangat legendaris," kata dia. Ia mengaku jembatan itu tidak akan dibongkar karena jembata itu sangat legedaris.

"Enggak akan dibongkar, soalnya ini mah legendaris. Cuma kami kebingungan untuk biaya perawatannya saja," kata Imas. (men)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved