Said Aqil Siradj: Allah Jangan Diajak Kampanye

Said Aqil menilai isu agama tidak seharusnya diseret ke dalam pusaran politik.

Harian Warta Kota/henry lopulalan
KAPOLRI SILATURAHMI PBNU - Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Ketua Umum PBNU Said Aqil saat Silaturahmi membahas Membangun Silaturahmi dan Mewujudkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat' di kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakpus, Minggu (27/11/2016).Tito mengajak NU untuk bersama-sama memerangi paham radikal. Warta Kota/henry lopulalan 

JAKARTA, TRIBUN - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengimbau agar tidak ada pihak yang memanfaatkan isu agama selama masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua 2017. Said Aqil menilai isu agama tidak seharusnya diseret ke dalam pusaran politik.

"Masalah politik jangan dicampuradukan dengan agama. Allah jangan diajak kampanye. Tuhan kok diajak kampanye," kata Said Aqil saat ditemui di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (14/3).

Dia mengatakan, daripada membawa isu agama, alangkah lebih baik jika isu yang disampaikan berkaitan dengan program yang berdampak terhadap masyarakat.

"Program kerja saja yang disampaikan. Program yang baik. Jangan bawa-bawa Tuhan," ujar Said Aqil.

Ia juga meminta warga agar tidak menolak untuk mensalatkan jenazah hanya karena perbedaan pilihan politik. Said Aqil menyatakan dia sudah menyampaikan imbauan itu kepada warga NU.

Menurut dia, hukum menshalatkan jenazah adalah fardu kifayah. Apabila tidak ada warga yang mau menshalatkan sesosok jenazah, berdosalah seluruh umat Islam lainnya.

"Orang Islam wafat, orang Islam yang hidup wajib mensalatkan. Kalau tidak dosa semua, fardu kifayah. Tidak ada masalah politik, masalah pilpres, pileg, pilgub, pilbup milih siapa jangan dimasalahin. Selama Islam, ya wajib disalatkan," kata dia. (kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved