Kecelakaan Lalu Lintas
Tabrakan di Purwakarta, Bus Terhenti Setelah Motor Masuk ke Kolong Bus
Saya loncat keluar bus dan mengejar bus yang masih maju. Bahkan saya sempat simpan mengganjal ban dengan kayu supaya bus berhenti.
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Kisdiantoro
PURWAKARTA,TRIBUN-Bus Prima Jasa jurusan Garut-Bekasi yang menabrak angkot dan motor di Kampung Sasak Beusi Jalan Basuki Rahmat Purwakarta, Senin (13/3) sempat diganjal menggunakan kayu setelah sebelumnya terdeteksi rem blong.
Asep Sobarna (30) kondektur bus menjelaskan, setelah bus keluar dari Gerbang Tol (GT) Jatiluhur, rem bus sudah terasa bermasalah. Lantas kemudian saat bus masih melaju, ia berinisiatif meloncat keluar dari dalam bus untuk mengganjal bus dengan kayu.
"Saya loncat keluar bus dan mengejar bus yang masih maju. Bahkan saya sempat simpan mengganjal ban dengan kayu supaya bus berhenti. Tapi justru ganjalannya malah dilindas bus dan bus tetap melaju, kecepatannya makin bertambah saat lewati turunan," ujar Asep ditemui di ruang Unit Lakalantas Polres Purwakarta.
Ia sempat mengejar bus yang remnya sudah blong tersebut namun laju kecepatan bus saat melewati turunan semakin cepat. Namun, bus tak berhasil ia kejar.
"Setelah itu saya tidak tahu apa-apalagi. Tiba-tiba orang ramai, bus nabrak angkot dan motor," katanya yang beralamat di Kabupaten Garut.
Sementara itu, Rusmana (41) sopir bus mengaku tidak bisa mengendalikan kendaraannya karena rem sudah tidak berfungsi. Setelah melewati turunan Ciganea, bus melaju cepat. Di jalurnya, kata dia, lalu lintas cukup padat dan di jalur berlawanan masih longgar.
"Saya banting ke kiri lalu contra flow karena di jalur saya lalu lints padat. Ada angkot disana ketabrak, lalu saya banting lagi ke kiri disana ada motor dan ketabrak. Bus saya berhenti setelah di bawah bus ada motor," katanya. Saat itu, ia tidak mengetahui ada korban meninggal maupun luka.
"Tahu-tahu ada motor di bawah bus saya pa, baru bus bisa berhenti," katanya.
Kecelakaan tersebut melibatkan bus, angkot, mobil pribadi lima sepeda motor.
Adapun korban meninggal bernama Egi Rusandi, Abdul Arif Rahman dan Eliyatur Tampubolon. Adapun korban luka yakni Untung, Enceh dan Yul. (men)