Praktik Biologi, Pelajar SMP Dapat Pengalaman Istimewa Cara Membuat Sapi Hamil

Kalau lubang kemaluannya menegang, jangan dipaksakan, tunggu tenang dulu. Setelah itu baru masukan secara perlahan

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Kisdiantoro
TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA
Seorang pelajar SMP 2 Pondok Salam mempraktikkan inseminasi buatan ke sapi, Rabu (8/3). 

PURWAKARTA,TRIBUNJABAR.CO.ID - Sejumlah pelajar SMP Negeri 2 Pondok Salam Kabupaten Purwakarta mendapat pengalaman istimewa saat harus berhadapan dengan lubang kemaluan sapi, Rabu (8/3) saat praktek mata pelajaran biologi.

Saat itu, sejumlah pelajar harus mencoba mempraktekan dasar-dasar inseminasi buatan (IB). Sejumlah tenaga IB dari Dinas Peternakan dan Perikanan dihadirkan menemani praktek pelajaran biologi. Mereka juga membawa benih sapi. Tugas pelajar, memasukan benih itu ke rahim sapi dengan tangannya sendiri.

Tenaga IB sempat mencontohkan cara memasukannya dengan tangannya sendiri langsung ke lubang kemaluan sapi. Sejumlah pelajar sempat tercengang,meski begitu sebagian diantara mereka sudah terbiasa.

Mulanya, tenaga IB memeriksa isi rahim dengan memasukan tangan lewat lubang kemaluan. Itu untuk mengetahui posisi rahim. Setelah itu, baru benih disuntikan ke lubang kemaluan sapi.

Setelah dicontohkan, giliran pelajar tersebut yang harus mempraktekannya. Momen itu terbilang mengejutkan karena tangan-tangan mungil pelajar itu harus memasukan tangannya lewat lubang kemaluan sapi untuk mengetahui posisi rahim.

"Kalau lubang kemaluannya menegang, jangan dipaksakan, tunggu tenang dulu. Setelah itu baru masukan secara perlahan," kata Didi seorang tenaga IB.

Salah satu pelajar di sekolah tersebut, Ahmad Zein (15) terlihat antusias dalam praktikum itu bersama teman-temannya yang lain. Ia mengaku mendapatkan pengalaman baru setelah sebelumnya diajarkan bercocok taman oleh gurunya di ladang sekitar sekolah.

Matanya sempat terpejam saat tangan mungilnya mulai menyentuh lubang kemaluan sapi. Didi membantunya memasukan secara perlahan hingga ke kedalaman kurang dari 10 cm. Ahmad sempat mengernyitkan dahi dan menutup matanya.

"Lumayan sulit tapi seru pak, tegang sekali, ini pertama kali saya melakukannya. Tapi kalau beternak kambing milik orang tua mah pernah, kalau ini belum," ujar diam

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang hadir pada kesempatan itu sejak lima tahun terakhir menekankan agar pelajar terlibat dalam kerja praktek, termasuk beternak hingga bercocok tanam sebagai bagian dari pelajaran Biologi.

"Sebelumnya belajar bercocok tanam dan beternak ikan juga, sudah panen dua kali," kata Ahmad.

Dedi sempat memberikan arahan kepada siswa menyebut bahwa ini merupakan salah satu cara penerapan pendidikan aplikatif untuk seluruh pelajar di Purwakarta.
Ia mengkritik jenis praktikum yang tidak aplikatif seperti menanam biji kacang sampai jadi kecambah sampai membedah tubuh katak yang kerap dilakukan di sekolah ataupun dijadikan pekerjaan rumah.

"Ini kami lakukan agar anak-anak memiliki pengetahuan aplikatif, praktikumnya jadi efektif, selama ini kan cuma urusan biji kecambah dan bedah katak," katanya. (men)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved